Tanah Jakarta Turun, Jonan: Air Laut Sudah Mendekati Monas

Menteri ESDM, Ignasius Jonan. (Foto: BeritaSatu)

Jakarta, PONTAS.IDMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengajak seluruh masyarakat di DKI Jakarta untuk membatasi penggunaan air tanah.

Mengutip kajian Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2013, mantan Menhub ini mengingatkan, penurunan permukaan tanah yang mencapai 12 cm harus ditangani dengan serius. Jika dalam satu tahun, dihitung 10 cm saja maka dalam 10 tahun tanah di Jakarta Utara sudah mengalami penurunan 1 meter, kemudian dalam waktu 50 tahun terjadi penurunan 5 meter.

“Jangan sampai penggunaan air tanah ini tanpa diperhitungkan dampak lingkungan, orang lain di sekitar kena dampak. Saya imbau Pak Gubernur sekarang, saya yakin dia concern pada masalah air tanah,” ungkap Jonan dalam acara Media Gathering “Selamatkan Air Tanah Jakarta: Sekarang atau Tunggu Jakarta Tenggelam” di Kementerian ESDM, Selasa (15/10/2019).

“Catatan tertinggi bisa mencapai 12 cm per tahun. 10 cm per tahun 10 tahun 1 meter. Kalau 50 tahun 5 meter. Jadi ini persoalan yang menurut saya jadi persoalan bersama, sambungnya.

Lebih jauh, Jonan mengungkapkan, dampak yang sudah jelas terlihat adalah wilayah di pesisir Jakarta Utara. Ia bilang, air laut sudah masuk dan mengurangi batas wilayah di Jakarta Utara.

Menurut Jonan, masuknya air laut ke wilayah Jakarta sudah menimbulkan intrusi atau masuknya air laut ke pori-pori batuan yang mencemarkan air tanah. Mengutip Badan Geologi, sambung Jonan, intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara.

“Intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara. Kalau dibiarkan terus intrusi air lautnya makin parah, ekologi lingkungannya makin banyak,” tuturnya.

Karena hal itu, Jonan pun mengajak masyarakat Jakarta untuk mulai mengurangi penggunaan air tanah. Di sisi lain, pemerintah akan menekan izin penggunaan air bersih kepada para pelaku industri.

“Ini persoalan bersama karena Jakarta milik kita bersama. Saya harap bisa dikendalikan oleh Pemprov agar bisa membaik permukaan air tanahnya, kalau dikendalikan 10 tahun bisa membaik,” imbuhnya.

Penulis: Riana

Editor: Stevanny

Previous articleJonan Ajak Warga DKI Waspadai Isu Air Tanah
Next articleBadan Geologi Sebut Kota-kota Ini Akan Tenggelam Akibat Land Subsidence

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here