Jakarta, PONTAS.ID – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan siap membantu Pertamina untuk menangani insiden kebocoran minyak dan gas (migas) di laut Utara Jawa Barat.
Kemenhub siap memberikan sarana dan prasarana yang dimiliki, termasuk sumber daya manusia seperti mengirimkan tim ahli sampai mengerahkan kapal patroli milik Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
“Bantuan pertama yang diberikan yakni SDM. Selain SDM juga sarana prasarana, misalnya kapal yang dilengkapi dengan oil boom. Kalau dibutuhkan dan diminta Pertamina, kami juga siap memberikan bantuan agar tumpahan minyak tak melebar,” tutur Direktur KPLP, Ahmad di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Ahmad mengatakan, pihaknya dan Pertamina Hulu Energi masih harus terus mengidentifikasi penyebab tumpahan minyak di kemunculan gelembung gas di sumur migas lepas pantai Laut Jawa.
“Intinya kita sudah clear dapat penjelasan dari Pertamina Hulu Energi. Kita juga berikan masukan guna menanggulangi ke depan secara bersama-sama. Pak Dirjen (Perhubungan Laut, Agus H Purnomo) akan mendukung sepenuhnya yang jadi kendala dan bisa kami bantu,” tuturnya.
Ahmad menjelaskan, insiden kebocoran migas tersebut masuk ke dalam Tier 1, di mana yang bertindak sebagai Mission Coordinator (MC) adalah Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu yang merupakan Syahbandar terdekat dari lokasi kejadian.
“Sekarang penanganannya (kebocoran migas Pertamina) masih oleh KSOP Kepulauan Seribu Tier 1. Kalau butuh SDM lebih banyak lagi, Mission Coordinator ditingkatkan di Tier 2. Itu Syahbandar Utama Tanjung Priok,” pungkasnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Risman Septian