Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ingin menerapkan konsep tata niaga terintegrasi untuk komoditas pangan. Menurut Enggartiasto, hal tersebut perlu dilakukan guna mencapai sistem perdagangan yang tepat sasaran tanpa ada rantai distribusi yang terlalu panjang.
Untuk mengaplikasi konsep itu, Enggartiasto melakukan kunjungan ke Xinfadi International Exhibition Center of Agricultural Products, salah satu pusat pengembangan pasar terintegrasi dari hulu hingga hilir di Beijing, Tiongkok.
“Tinjauan ini merupakan studi yang dimaksudkan agar pengembangan pasar rakyat di Indonesia dapat dilakukan secara tepat sasaran sesuai kepentingan rakyat, termasuk para petani dan peternak di seluruh Indonesia,” ujar Enggartiasto melalui keterangan resmi, Senin (22/7).
Di pasar tersebut, Enggartiasto melihat seluruh rumah potong hewan (RPH) yang ada sudah terakreditasi. Berapa banyak hewan yang dipotong dan yang didistribusikan dari tiap-tiap RPH juga sudah tercatat.
“Skema ini sangat bagus karena pemerintah jadi punya data di pasar sebagai bekal pengendalian harga,” tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendapat tawaran kerja sama untuk membangun pasar serupa di Tanah Air. Namun, pemerintah bersama seluruh pihak terkait akan terlebih dulu mempelajari konsep secara utuh, mulai dari sistem pengelolaan, pembagian zonasi, dan lain sebagainya.
Penulis:Hartono
Editor: Idul HM



























