Menpar Upayakan Candi Borobudur agar Makin Diminati Wisatawan Milenial

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengupayakan agar destinasi wisata Candi Borobudur semakin diminati wisatawan milenial melalui berbagai dukungan dan promosi wisata yang efektif untuk menjaring kunjungan anak muda.

Dalam seminar bertema Legenda Borobudur yang berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Arief mengatakan bahwa popularitas destinasi Candi Borobudur, yang ada di Magelang, Jawa Tengah, harus terus ditingkatkan di kalangan wisatawan milenial.

Dia menambahkan, wisatawan milenial selama ini menjadi penyumbang terbesar kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia khususnya ke destinasi wisata unggulan Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang).

“Wisman milenial menjadi pasar terbesar kita ke depan. Hampir 51 persen wisman yang datang atau inbound kita adalah wisatawan milenial,” kata Arief dalam siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin (18/2/2019).

Untuk mempopulerkan Borobudur, dia lantas mengusulkan dilakukannya lomba kepenulisan tentang kisah Legenda Borobudur dengan narasi yang lebih imajinatif. Selain itu, Arief juga mengusulkan digelarnya lomba pembuatan visual termasuk seni pertunjukkan, film, animasi, dan game.

“Lomba narasi dan visual Legenda Borobudur juga ditujukan untuk milenial,” ujarnya.

Melalui kegiatan lomba Legenda Borobudur tersebut diharapkan dapat berjalan sesegera mungkin atau paling lambat pada Maret tahun ini. Lomba narasi dan visual yang ditujukan bagi milenial kata Arief Yahya, bisa berupa antara lain foto, TVC/Video, blog, vlog yang saat ini menjadi tren dan bagian gaya hidup mereka.

“Intinya lomba Legenda Borobudur ini akan lebih imajinatif, populer, dan milenial,” tutur dia.

Sebagai perbandingan, popularitas Angkor Wat di Kamboja mendunia lewat tayangan film, novel, maupun game. Tercatat ada 10 judul film internasional mengambil gambar dan cerita Angkor Wat. Untuk itu, Borobudur bisa mengadopsi cara sukses Angkor Wat dalam hal menjaring wisatawannya.

“Wapres Jusuf Kalla meminta agar sebelum NYIA (New Yogyakarta International Airport) dioperasikan sudah ada wismannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan, dengan dioperasikannya NYIA kunjungan wisman ke Yogyakarta dan Joglosemar pada umumnya diproyeksikan meningkat pesat dari dari 250 ribu menjadi 2 juta wisman.

Dan menyambut dioperasikan NYIA, Kemenpar bersama stakeholder pariwisata akan menyelenggarakan famtrip dengan mengundang tour operator, travel perjalanan wisata, dan media dari mancanegara sumber wisman untuk berkunjung ke Joglosemar.

Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X menyampaikan, usulan agar kawasan Borobudur yang ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) dikembangkan sebagai ecomuseum atau museum luar ruang serta wisata pedesaan dan memperbanyak kunjungan ke Yogyakarta.

Penyelenggaraan seminar Legenda Borobudur sendiri merupakan rangkaian dari upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Borobudur dan Joglosemar. Seminar juga berkaitan dengan akan dioperasikannya bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, pada awal April 2019.

Seminar tersebut membahas beragam materi di antaranya terkait Legenda Borobudur, mengangkat nilai-nilai legenda Borobudur baik dari sejarah, tradisi, misteri/mitos maupun folklore. Selain itu juga story telling tentang legenda, nilai-nilai strategis Borobudur, dan pemanfaatannya untuk kesejahteraan dan kemanusiaan.

Editor: Risman Septian

Previous articleKemenko Maritim Sambut Baik Dukungan BPOM terkait Ekspor Garam Rakyat
Next articleDebat Capres Kedua, Sandi Puas dengan Penampilan Prabowo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here