Jakarta, PONTAS.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap menuding pasangan Capres dan Cawapres no urut 02 Prabowo-Sandiaga sering melakukan kebohongan publik.
Menanggapi tudingan itu, Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dhanil Anzar Simanjutaksedang mencari perhatian pada Pemilu 2019.
“Saya malas nanggapin alay-alay politik gitu. Kita nanggapin apa saja karena istilah saya alay politik, cari perhatian. Terus diapain, diketawain saja,” kata Dahnil, Sabtu (5/1/2019).
Partai Demokrat menerima penghargaan tersebut, tapi langsung dibuang ke tong sampah. Penghargaan itu untuk Wasekjen Demokrat Andi Arief, yang disebut PSI sudah melakukan kebohongan terkait isu tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos.
Dahnil menjelaskan pembuangan penghargaan tersebut diartikan alay politik yang harus ditertawakan. Menurut Dahnil, penghargaan itu tidak usah ditanggapi serius.
“Iya, dibuang itu artinya diketawain, artinya alay politik yang begitu nggak usah ditanggapi serius, diketawain saja. Kami nggak anggap itu hal yang serius, kami anggapnya alay politik yang cari perhatian. Gimana sih, ya jadi alay yang caper, diketawain, ditepuktanganin, gitu aja,” tutur dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PSI Tsamara Amany sebelumnya menyatakan Prabowo telah menyebarkan kebohongan mengenai selang cuci darah di RSCM dipakai 40 kali dan Sandiaga disebut Tsamara telah berbohong mengenai pembangunan Tol Cipali.
PSI menyebut akan mengirimkan piagam Kebohongan Award itu ke Jl Kertanegara, yang dikenal merupakan kediaman Prabowo Subianto, via ojek online
Editor: Luki Herdian