Gak tahu Phubbing?

Jakarta, PONTAS.ID – Hello anak muda, kamu sering melihat orang-orang yang kumpul disuatu tempat nongkrong dengan kesibukan sendiri, khusunya bermain handphone tanpa peduli dengan satu sama lain?

Atau bisa jadi, kalian salah satu orang yang pernah ngelakuin ini tanpa kalian sadari. Yup, perilaku seperti ini termasuk sikap acuh tak acuh pada realita sosial yang terjadi, dengan mencurahkannya melalui handphone, inilah yang disebut dengan “Phubbing“.

Kamus Bahasa Inggris Oxford telah memasukan kata ini kedalam kamusnya sebagai rujukan kata yang sah dan telah popular di lebih dari 50 negara untuk mengartikan “sikap tak acuh karena penggunaan handphone saat melakukan komunikasi secara langsung, tanpa memberikan konsentrasi satu sama lain”.

Phubbing mulai dikenal setelah munculnya handphone canggih, dan kondisi Phubbing mulai di suarakan oleh agensi iklan McCann sejak awal 2012, namun kembali digencarkan di awal 2018 lalu.

Menurut banyak pakar komunikasi dan para praktisi berbagai Ilmu, Phubbing semakin tahun semakin meresahkan. Mengapa meresahkan, sikap tak acuh ini akan menimbulkan sikap antipati dan kurangnya percaya diri. “Ketika kita di hadapkan pada obrolan langsung, generasi Phubbing akan berbicara lebih sedikit, berbeda ketika mereka berbicara melalui pesan singkat atau chat.” Menurut Dr James Roberts dan Dr Meredith David dari Baylor University di Texas, seperti dikutip dari Dailymail.

Phubbing bukan saja terjadi pada generasi muda, tetapi siapa saja. Menurut Oxford Dictionary yang dikembangkan oleh perusahaan iklan Australia, Phubbing perpaduan dari ‘Phone’ dan ‘Snubbing’. Snubbing lebih merujuk pada menangkis atau menolak. Hal ini menjadi satu artian bahwa seorang menolak dikarenakan telepon genggam (handphone).

Lalu apa sih dampak nyata dari perilaku Phubbing? Tentunya, kurangnya interaksi sosial, perilaku Phubbing biasanya terjadi pada pasangan suami-istri, teman-teman sepermainan, dan atau anggota keluarga.

Tiga faktor hubungan sosial yang rusak diakibatkan phubbing menurut Julie Hart, pakar hubungan sosial dari The Hart Centre, Australia, yaitu:

  1. Kurangnya akses informasi dari lawan bicara yang ia terima atau ingin sampaikan.
  2. Kurang konsentrasi, respon yang kita dapat atau yang ingin kita curahkan terbagi dan tidak sepenuhnya terkonsentrasi.
  3. Keterlibatan atau kehadiran diri, ketika dua hal sudah benar-benar terjadi maka keterlibatan kita pada sosial-komunikasi akan tidak tampak.

Lalu apa yang harus di hindari :
1. Usahakan, ketika hape di charger, kita tinggalkan, dan kembali pada kegiatan kita, dan kurangi intensitas cek-re-cek hape saat di charger.
2. Saat lakukan aktivitas dengan orang lain, usahakan menahan diri mengupdate status, dan getarkan lah hape saat kalian berkumpul
3. Membuat jadwal aktivitas yang tak biasa, baik pribadi atau dengan orang lain, lalu lakukan dengan sungguh-sungguh
4. Ketika berkumpul, komitmen untuk menyimpan hape pada masing-masing tas atau satu tas agar terhindar Phubbing
5. Terakhir, jika memang ingin update status, laksanakan saat awal atau akhir saja.

So, anak muda, hindari Phubbing yuk!

Penulis : Corani

Editor : Stevanny

Previous articleKemendag Genjot Ekspor Produk Organik ke Hongkong
Next articleBaznas dan Reasuransi Santuni 100 Anak Yatim Salman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here