Integrasi Tol JORR Diklaim Bermanfaat, Begini Penjelasan Pemerintah

Gerbang Tol (GT) Rorotan 2

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus meningkatkan sosialisasi kebijakan integrasi transaksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Integrasi ini akan berlaku pada tol JORR yang meliputi: Penjaringan -Kebon Jeruk -Ulujami -Pondok Pinang -Taman Mini -Cikunir -Cakung -Rorotan -Kebon Bawang. Termasuk Jalan Tol Pondok Aren -Bintaro Viaduct -Ulujami.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dengan sistem pembayaran terintegrasi, sebanyak 61 persen pengguna tol JORR akan diuntungkan karena membayar tarif lebih murah dari sebelumnya.

“61 persen pengguna tol itu adalah mereka yang menempuh jarak jauh atau yang biasanya melakukan lebih dari satu kali transaksi di beberapa gerbang tol. Di sisi lain, untuk pengguna tol jarak dekat akan membayar lebih mahal dari tarif sebelumnya,” ungkap Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, dalam keterangan resminya kepada PONTAS.id, Sabtu (23/6/2018).

Meski terdapat 38 persen pengguna jalan yang akan membayar lebih mahal, menurut Arie, esensi pembangunan jalan tol adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pergerakan jarak jauh dan angkutan logistik. Untuk lalu lintas jarak dekat, masyarakat kata Arie, memiliki pilihan melalui jalan arteri yang kualitasnya juga akan kita tingkatkan secara bertahap.

“Masyarakat tentunya akan mempertimbangkan pula secara rasional apakah besaran tarif tol yang dibayar akan memberikan manfaat ekonomi dalam bentuk waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan dengan penggunaan jalan arteri,” jelas Arie.

Dengan integrasi ini, lanjut dia, maka lima gerbang tol akan dihilangkan yaitu GT Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji sayap arah Bintaro, “Sehingga kemacetan di tengah ruas tol akan berkurang signifikan. Transaksi akan dilakukan pada gerbang tol masuk (on-ramp payment),” imbuhnya.

Willingness to Pay
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna (Herry TZ) menyampaikan, perubahan sistem transaksi ini, merubah besaran tarif tol JORR sebagai berikut: Kendaraan golongan 1 berupa sedan, jip, pick-up/truk kecil, dan bus sebesar Rp 15.000, kendaraan. Kemudian golongan 2 dan 3 tarifnya sama yakni Rp 22.500. Demikain juga kenderaan golongan 4 dan 5 juga membayar besaran tarif yang sama yakni Rp 30.000.

Besaran tarif Rp15.000 kata Herry TZ didasarkan atas perkalian antara jarak rata-rata pengguna tol JORR 17,6 km dengan tarif rata-rata Rp 875 per km. Besaran tarif ini menurut Herry TZ masih di bawah kesanggupan membayar (willingness to pay) masyarakat yang diperoleh dari hasil kajian sebelumnya terkait investasi jalan tol.

“Integrasi tol tentunya juga akan diikuti oleh kebijakan pengendalian angkutan logistik yakni terkait dimensi dan muatan truk,” kata Herry.

Turunkan Biaya Logistik
Senada, Direktur Human Capital & Pengembangan PT. Hutama Karya, Putut Ariwibowo mengatakan Integrasi akan mendorong angkutan logistik menggunakan jalan tol sehingga akan mengurangi beban jalan arteri.

“Dengan demikian jalan arteri akan senantiasa dalam kondisi mantap. Selain itu juga akan mengurangi antrian lalu lintas jalan arteri yang padat seperti pada kawasan Tanjung Priok,” jelas Putut.

Ditambahkan dia, saat ini, tarif tol Akses Tanjung Priok sebesar Rp 45.000 dirasakan angkutan logistik terlalu tinggi, sehingga lebih memilih jalur arteri walaupun padat. “Adanya Integrasi ini sudah ditunggu dan diharapkan oleh para pengusaha dan pemilik kendaraan angkutan logistik karena akan menjadi lebih efisien, ” kata Putut.

Sementara itu, Corporate Secretary PT. Jasa Marga Agus Setiawan menjelaskan pengalaman sebelumnya dalam penerapan integrasi pada ruas Tol Jagorawi. Menurut Agus, saat ini waktu tempuh rata-rata pengendara dari Bogor ke Jakarta telah berkurang dari sebelumnya diatas satu jam menjadi sekitar 40-50 menit, “Sehingga dapat dikatakan terjadi perbaikan pelayanan,” kata Agus.

Editor: Hendrik JS

Previous articlePPh Jadi 0,5 Persen Kemenperin Yakin IKM Tumbuh Singnifikan
Next articleEmil Tegaskan Komitmen Pilkada Berintegritas di Trenggalek

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here