Potensi Pariwisata Bawah Air Belum Digarap Serius

Potensi pariwisata bawah air Indonesia

Jakarta, PONTAS.ID – Wisata bawah air seperti menyelam atau diving di Indonesia belum digarap serius. Padahal, potensi pariwisata bawah air di Indonesia sangat besar bahkan dapat menjadi solusi untuk menarik lebih banyak wisatawan Jepang agar datang ke Indonesia.

“Karakteristik utama kalau ingin mengundang wisatawan Jepang adalah pantai dan laut. Mereka senang dengan diving, apalagi bisnis diving di Indonesia tidak mengenal musim,” kata Direktur Pelaksana Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto dalam rilis yang diterima PONTAS.ID, Jakarta, Senin, (23/4/18).

Ia pun menambahkan, devisa Indonesia dari sektor pariwisata bisa lebih tinggi lagi, jika mempromosikan dan menawarkan wisata pemandangan bawah laut selain Bali. Karena pulau dewata itu, sudah amat dikenal wisatawan Jepang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat sepanjang tahun 2017, wisatawan Jepang yang menikmati panorama alam serta keunikan seni budaya Bali mencapai 252.998 orang . Jumlah itu meningkat 17.989 orang atau 7,65 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 235.009 orang.

Mereka sebagian besar datang melalui Bandara Ngurah Rai dengan menumpang pesawat langsung dari negaranya, dan hanya 651 orang datang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar. Turis Jepang dalam memasok wisatawan ke Bali menempati peringkat keempat setelah Cina, Australia, dan India yang mampu memberikan kontribusi sebesar 4,44 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 5,69 juta orang selama 2017. Total kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tersebut meningkat 779.802 orang atau 15,62 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 4,92 juta orang.

BPS mencatat masyarakat Negeri Matahari Terbit dalam liburannya ke Bali umumnya sangat senang dengan keunikan seni budaya Bali itu, disamping keindahan panorama alam, juga wisata bawah air atau menyelam. Juga wisatawan Jepang dalam liburannya ke Pulau Dewata sering memanfaatkan waktunya untuk mempelajari tabuh dan tari Bali.

Diharapkan Japan Airlines (JAL) untuk membuka penerbangan reguler langsung dari Jepang ke daerah tujuan wisata Pulau Bali. Hal itu dapat dilakukan setelah Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan yang bermarkas di Jepang ANA (All Nippon Airlines) serta Air Asia memiliki dan melayani penerbangan reguler langsung Denpasar ke Tokyo dan Osaka, Jepang.

Inisiatif dalam mengembangkan hubungan Indonesia-Jepang yang lebih baik salah satunya adalah perayaan 60 Tahun Hubungan Indonesia-Jepang melalui gelaran Festival Indonesia Week di Nagoya, Jepang pada 28-30 April 2018.

Dalam kegiatan tersebut, Indonesia akan mempromosikan potensi pariwisata untuk menjaring wisatawan Jepang lebih banyak melalui forum promosi wisata pemda dan investor Jepang, pertemuan antarpelaku bisnis (B to B) sektor pariwisata, dan pameran produk UMKM.

Previous articleKemenperin Dorong Balai Litbang Lakukan Inovasi Sektor Industri
Next articleAirlangga Optimis Industri Mamin Bakal Terus cemerlang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here