Ketua HIMKI: Ijin Rumit, Pengusaha Mebel Pindah ke Negara Tetangga

Ketua HIMKI Soenoto

Jakarta, PONTAS.ID – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengeluhkan regulasi perizinan yang banyak dan rumit yang harus dihadapi oleh pelaku usaha di Indonesia.

Ketua HIMKI, Soenoto mengatakan ruwetnya perizinan membuat para pengusaha mebel dari Indonesia pindah negara lain seperti Vietnam. Salah satunya adalah perusahaan mebel di Moro, Purwokerto, Jawa Tengah. Vietnam dinilai memiliki regulasi yang ramah bagi investor.

“Contoh regulasi yang ruwet, perizinan. Coba Anda lihat di industri furnitur PMA (Penanaman Modal Asing) kita, itu license-nya kurang lebih 110 license,” kata Soenoto selaku ketua HIMKI, Jakarta, Jumat (9/3/18).

Menurut Soenoto, ruwetnya perizinan di Indonesia membuat investor tidak tertarik untuk berbisnis di Indonesia. Padahal, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain seperti Vietnam dan Filipina.

Soenoto berharap, ekspor industri mebel Indonesia pada 2018 bisa tumbuh sekitar 16 persen. Jika merujuk pada data Kementerian Perdagangan, realisasi ekspor mebel tahun lalu mencapai 1,63 miliar dolar AS, maka pada tahun ini ditargetkan mencapai 1,89 miliar dolar AS.

“Targetnya dari tahun ke tahun, kita akan kembangkan dan bisa 5 miliar dolar S untuk ekspor furniture dan craft di 2019,” kata dia.

Soenoto mengatakan, target tersebut bisa dicapai sepanjang bahan baku mebel tidak diekspor ke negara lain. Dia mengatakan, keberadaan investor asing juga penting untuk mendongkrak industri mebel dalam negeri.

“Di Cina tidak punya rotan. Oleh karena itu, kita undanglah mereka ke sini. Tapi, dari kerjaannya mulai rangka sampai kursi mentah itu orang kita yang bikin supaya industri dalam negeri kita tidak rusak. Dan finishingnya, biar urusan mereka,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Soenoto, langkah HIMKI menggelar pameran merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekspor mebel. Dia pun menargetkan bisa menggaet 6.000 pengunjung dalam pameran tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda berujar, mebel merupakan salah satu produk unggulan Indonesia selain batu bara, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), dan karet. Dia pun berharap, ekspor mebel bisa tumbuh setiap tahun.

Previous articleDiamankan Polisi, Bocah ABG Sebar Foto Bugil Pacar di Medsos
Next articleDPR Harap Pemerintah Wariskan Kemajuan Musik Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here