Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung molor dari jadwal. Pasalnya, proses pembebasan lahan yang dibutuhkan proyek tersebut masih tersendat.
Menurut Rini, saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 55 km dari total panjang jalur yang diperkirakan mencapai sekitar 142 km, “Sekarang sedang pembebasan lahan di Halim, kemungkinan rampung bulan ini,” terang Rini di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Meski demikian, Rini berharap proses konstruksi yang dijadwalkan selesai dalam 32 bulan dapat terlaksana tepat waktu, “Dan untuk pembangunan konstruksi mudah-mudahan selesai 32 bulan lagi. Sekarang (proyek) sudah diserahkan ke kontraktornya termasuk kontraktor kami (BUMN) dan kontraktor China,” tambah dia
Pencairan Bertahap
Rini melanjutkan, terkait pinjaman tahap pertama kereta cepat Jakarta-Bandung akan dicairkan sebesar USD500 juta atau sekitar Rp6,7 triliun pada Maret 2018 dari China Development Bank (CDB), “Sekarang belum dibutuhkan, karena masih menggunakan modal yang ada, yakni modal sendiri dari partner kami (China),” ujar Rini.
Rini menjelaskan total pinjaman untuk proyek tersebut mencapai USD5,9 miliar atau sekitar Rp79,65 triliun. Pinjaman tersebut akan dicairkan secara bertahap kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sesuai perkembangan proyek .
KCIC merupakan perusahaan patungan antara empat BUMN, yakni KAI, Wijaya Karya, PTPN VIII dan Jasa Marga, dengan China Railways.
Editor: Hendrik JS