Jakarta, PONTAS.ID – Pembangunan transportasi sangat dibutuhkan masyarakat umum, apalagi di ibukota. maka dari itu ada rencana penambahan di Jabodetabek sepanjang 400 km LRT (Light Rail Transit) yang dilakukan oleh PT Ratu Prabu Energi. Rencananya, tiket LRT yang dibebankan penumpang sebesar Rp 20 ribu.
Meski dananya sangat besar, tetapi bos dari Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI), B. Bur Maras meyakini proyek tersebut akan cepat balik modal. Pembangunan proyek tersebut akan dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama diperkirakan membutuhkan dana US$ 8 miliar atau setara Rp 108 triliun (kurs Rp 13.500).
“Rp 20 ribu sama dengan Gojek. Saya pelajari, kalau di San Fransisco ada LRT itu orang bayar US$ 1,5, kalau pulang pergi US$ 3. Kalau ada 5 juta orang naik itu, bisa US$ 15 juta per hari. Coba kalikan US$ 15 juta kali 365 hari sama dengan US$ 5,4 miliar setahun,” kata Direktur Utama Ratu Prabu Energi B Bur Maras di kantornya, Jakarta, Rabu, (10/1/18).
Ia pun menambahkan, kontruksi LRT ini diperkirakan satu setengah tahun dari sekarang atau pertengahan tahun 2019. Proses pembangunan kontruksi akan memakan waktu tiga tahun.Nantinya pihaknya akan membentuk perusahaan konsorsium untuk menggarap proyek tersebut. Nantinya Bechtel Corporation akan memimpin konsorsium tersebut.
“Kalau sudah konstruksi sendiri makan waktu tiga tahun harus selesai.Nanti kita ajak juga BUMN lainnya. Bechtel nanti dia juga yang operator tapi hanya 5 tahun sambi kita belajar,” tambahnya.
