Jakarta, PONTAS.ID – Sektor Migas memang sangat dibutuhkan dalam berivestasi, Investasi sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) selama tiga tahun terakhir selalu mengalami penurunan. Di 2018 pemerintah pun serius membidik target yang signifikan untuk meningkatkan pemberian insentif untuk berinvestasi.
Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Ego Syahrial membeberkan pada tahun ini, investasi migas ditargetkan pemerintah mencapai US$17,04 miliar atau setara Rp229 triliun (kurs Rp13.447 per dolar) dan mendekati realisasi 2015.
“Outlook 2018 kita rencanakan Investasi hulu dan hilir migas adalah sebesar US$17,04 miliar. Jadi akan kembali (naik),” kata Syahrial di Jakarta, Jakarta, Rabu, (10/1/18).
Ia mengakui bahwa realisasi investasi migas 2017 adalah titik terendah investasi migas selama tiga tahun terakhir. Penurunan itu terutama disumbang investasi sektor hulu migas ketimbang hilir migas.
Adapun pada 2015 investasi migas baik hulu dan hilir tercatat sebesar US$17,38 miliar yang terus menurun pada 2016 menjadi US$12,74. Sedangkan, pada 2017 hanya terealisasi US$10,175 miliar yang terdiri dari investasi hulu sebesar US$9,33 miliar dan hilir sebesar US$845,58 juta. “Memang titik rendahnya ada di 2017 ini. Kita tahu kita berada di harga minyak yang paling rendah saat itu,” kata dia.