Jakarta, PONTAS.ID – Kabar duka menyelimuti dunia musik Tanah Air. Musisi sekaligus personel grup band senior Koes Plus, Yon Koeswoyo meninggal dunia. Yon Koeswoyo meninggal di usia 77 tahun. Semasa hidupnya sebagai vokalis grup band legendaris Koes Plus Bersaudara.
Yon Koeswoyo adalah anak keenam dari sembilan bersaudara anak dari pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban Jawa Timur.
Masa kecil Yon dilalui di kota Tuban, Jawa Timur bersaudara saudara-saudaranya. Pada tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke Jakarta mengikuti mutasi ayah yang berkarier hingga pensiun sebagai pegawai negeri di Kementerian Dalam Negeri.
Yon Koeswoyo mulai aktif bermusik sejak awal dibentuknya grup musik bersama saudara kandungnya keluarga Koeswoyo yakni :(Jon Koeswoyo pada Bass, Tonny Koeswoyo pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan Yok Koeswoyo pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris awalnya.
Kus Brother
Pada mulanya mereka menamakan grup ini Kus Brothers pada tahun 1958.
Mereka merekam album pertama pada tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Kus Bersaudara pada tahun 1963.
Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi Koes Bersaudara.
Dalam formasi yang baru ini Yon tetap sebagai penyanyi utama disamping memegang alat musik rhythm gitar, disamping adiknya Yok yang juga masih menjadi penyanyi dengan memegang alat musik bass gitar.
Yon memang sejak awal diproyeksikan oleh Tonny untuk menjadi vokalis karena memiliki suara yang bagus. Karena itulah ia tak pernah secara khusus diajari oleh Tonny untuk memainkan alat musik gitar.
Kemampuannya bermain gitar dipelajarinya sendiri secara otodidak dengan mengamati permainan gitar abangnya Tonny.
Bela Negara
Grup ini meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh pemerintah di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965.
Yon dimasukkan satu sel bersama saudara-saudaranya, Tony, Nomo, dan Yok. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu karena dianggap musik yang tidak mencerminkan bangsa Indonesia pada tahun 1965.
Namun Sebenarnya Pemenjaraan ini bertujuan untuk persiapan Bela Tanah Air saat terjadinya perselisihan dengan malaysia, saat presiden Soekarno menyatakan ganyang malaysia lewat seni permusikan. Selepas itu karier bermusik mereka kembali berjalan.
Koes Plus
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, namun kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Setelah abangnya, Nomo Koeswoyo meninggalkan posisi sebagai penabuh drum pada tahun 1969, posisi drummer digantikan oleh Kasmuri (dikenal dengan panggilan Murry).
Tonny pun kemudian mengubah nama bandnya menjadi Koes Plus. Dan nama Koes Plus mulai dielu-elukan khalayak setelah tampil membawakan lagu “Derita” serta “Manis Dan Sayang”, “Senja”, “Cintamu Telah Berlalu” dalam acara Jambore Band di Istora Senayan November 1970.
Saat itu Yon bersama Koes Plus tampil bersama band Panbers dan beberapa band sohor lainnya seperti The Candies, band Bhajangkara,dan The Rhadows.
Sejak itu popularitas Koes Plus seolah tak terbendung, hingga periode 1970-an seolah menjadi era mereka. Lagu-lagu mereka hits di tangga lagu Indonesia, dinyanyikan semua umur
Terlebih setelah Koes Plus berpindah ke label Remaco yang dipimpin Eugene Timothy. Tercatat, pada tahun 1974 Koes Plus merilis sekitar 24 album yang berarti setiap sebulan sekali Koes Plus merilis 2 album.
Album Solo
Dalam masa kevakuman Koes Plus dan Koes Bersaudara, Yon sempat merilis album solo. Pada tahun 1981, dengan seizin Tonny ia mengeluarkan solo album yang bertajuk “Lantaran”.
Sebagian besar lagu dalam album ini berisi kritik sosial yang disampaikan dengan bahasa abstrak dan tak mudah langsung dicerna.
Hingga akhir hayatnya, Yon yang bernama asli adalah Koesyono tetap aktif bermusik yang telah ditekuninya sejak tahun 1962.
Ia menjadi satu-satunya keluarga Koeswoyo masih aktif di pentas-pentas musik nostalgia bersama Koes Plus dengan berbagai formasi.
Hingga akhirnya, Yon Koeswoyo pergi menghadap sang Pencipta pagi tadi. Selamat jalan Mas Yon
Editor: Hendrik JS