Geger! Pengusaha Konvensional Surabaya Tinggalkan Bisnis dan All-In ke Crypto!

Jakarta, PONTAS.ID – Tak banyak pengusaha konvensional yang berani mengambil langkah ekstrem di era digital. Namun Tan Alexander Cahyadi Sentosa, pria yang dikenal sebagai “bos besar” industri petshop di Surabaya, memilih jalur berbeda. Di saat bisnisnya tengah stabil dan kokoh, ia justru melakukan keputusan yang mengejutkan: all-in ke dunia cryptocurrency.

Tan mengenal crypto pada tahun 2024, saat ia tak sengaja melihat konten edukasi crypto berseliweran di media sosial. Rasa penasaran yang tumbuh cepat membuatnya mulai bertanya-tanya, “Jika ini masa depan, kenapa saya tidak mempelajarinya dari sekarang?”

Riset kecil-kecilan pun ia lakukan. Tan menghubungi 10 kerabat dekat di circle pengusaha, namun jawabannya mengejutkan: tak satu pun dari mereka yang benar-benar mengerti crypto. Di titik itu, Tan sadar bahwa ia harus mencari perspektif baru di luar lingkarannya.

Pencarian itu mempertemukannya dengan seorang anak muda berusia 24 tahun, sosok yang awal  membuatnya tercengang. Pasalnya, portofolio anak muda itu yang mencapai 400 miliar rupiah.

“Awalnya saya pikir itu mustahil. Tapi setelah saya lihat sendiri data dan analisanya, saya langsung tersentak. Saya ini pengusaha puluhan tahun, tapi justru anak muda yang sudah melompat jauh,” ujarnya kepada pontas.id saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Sejak hari itu, Tan memutuskan untuk belajar serius, mengobservasi pasar, mengikuti kelas-kelas web3, hingga akhirnya bertekad terjun penuh waktu ke dunia crypto. Bisnis petshop yang sudah ia bangun bertahun-tahun kini ia percayakan kepada istrinya, sementara ia fokus mengejar peluang baru di ekonomi digital.

Bagi Tan, crypto bukan sekadar tren atau keinginan cepat kaya. Ia melihatnya sebagai fondasi teknologi masa depan, terutama dalam ekosistem Web3 yang ia yakini akan menjadi tulang punggung inovasi global.

“Crypto dan Web3 bukan musuh, bukan ancaman. Ini teknologi masa depan yang bisa mendorong ekonomi digital Indonesia bersaing di level global. Kita butuh regulasi yang adaptif, ekosistem yang aman, dan ruang bagi anak muda untuk berinovasi. Kalau negara mendukung, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi pemain utama,” imbuhnya

Selain itu, Tan juga mengakui satu hal yang membuatnya berbeda dari banyak pengusaha lainnya: ia ingin dikenal. Bukan karena haus pujian, tetapi sebagai bagian dari strategi besar membangun personal branding.

“Kalau saya dikenal, saya bisa menjelaskan visi saya ke lebih banyak orang. Edukasi lebih mudah diterima. Crypto ini dunia baru, orang butuh figur yang mereka percaya,” tutupnya

Kini, Tan Alexander Cahyadi Sentosa melangkah semakin jauh. Dari petshop ke blockchain, dari dunia fisik ke dunia digital, tekadnya ingin membuktikan bahwa keberanian mengambil langkah besar adalah kunci membuka masa depan baru.

 

Penulis: Rahmat Mauliady

Editor: Fajar Virgiawan Cahya

Previous articleDPR Apresiasi Kekompakan Wartawan Parlemen dan Dorong Penguatan Pemberitaan Berimbang