Tarif Ojol dan Harga Mie Instan Naik, MPR: Kebijakan Merugikan Rakyat Kecil

Syarief Hasan

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyampaikan penolakannya terhadap rencana kenaikan tarif ojek online dan rencana kenaikan harga mie instan. Pasalnya, dua rencana kebijakan tersebut akan sangat merugikan masyarakat kecil yang ada di Indonesia.

Syarief Hasan menyebut, rencana kenaikan tersebut menunjukkan ketidakpekaan Pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

“Masyarakat kecil adalah orang yang paling terdampak jika tarif ojol naik. Begitupun jika harga mie instan ikut naik yang merupakan salah satu bahan makanan di masyarakat,” kata Syarief Hasan, Jumat (12/8/2022).

Memang, rencana kenaikan tarif ojol yang merugikan masyarakat tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP/564/2022 yang diundangkan pada 4 Agustus 2022. Kenaikan tarif ojek online dilakukan berdasarkan zonasi yang rencananya akan dimulai per 14 Agustus mendatang.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyebut, ojek adalah satu kebutuhan penting masyarakat. “Banyak masyarakat kecil yang tidak memiliki kendaraan pribadi sehingga membuat mereka sangat membutuhkan ojek, khususnya ojek online. Kalau tarifnya dinaikkan, ini tentu akan menyengsarakan masyarakat kecil,” ungkap Syarief Hasan.

Syarief Hasan melanjutkan, ojek online juga selama ini dianggap sebagai alat transportasi yang mudah diakses oleh masyarakat kecil. “Harusnya Pemerintah peka terhadap perasaan masyarakat yang merasakan kemudahan dengan hadirnya ojek online yang murah dan mudah diakses. Jangan malah tarifnya dinaikkan dengan tanpa pertimbangan jelas,”ujar Syarief Hasan.

Tidak hanya sektor transportasi, sektor makanan juga mulai naik. Kabar buruk ini datang dari Kementerian Pertanian yang menyebut adanya potensi kenaikan mie instan dikarenakan arus impor gandum terganggu oleh perang Rusia dengan Ukraina. Potensi kenaikan ini tentu akan sangat merugikan masyarakat jika benar-benar terjadi.

Politisi senior Partai Demokrat ini menilai, kenaikan tarif ojol dan mie instan berpotensi menambah tekanan terhadap inflasi. “Rencana perubahan aturan terkait kenaikan tarif ojol di kota­-kota besar, dampaknya akan terasa lebih memberatkan rakyat. Begitupun jika harga mie instan ikut naik yang akan semakin menambah tekanan masyarakat kecil,” jelasnya.

Ia pun mendorong Pemerintah untuk mencari solusi yang lebih bijak. “Sebaiknya Pemerintah mencari solusi yang lebih bijak tanpa merugikan masyarakat. Pemerintah juga harus mempercepat program swasembada pangan sehingga bahan pokok kita tidak terpengaruh dengan kondisi luar. Kami dari Fraksi Partai Demokrat akan terus menyampaikan penolakan kami terhadap rencana kenaikan tersebut yang merugikan masyarakat,” Tutup Syarief Hasan

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleBamsoet Buka Sekolah Saksi Partai Golkar Purbalingga
Next articleBamsoet dan PEKAT Dukung Penuh Kapolri Tuntaskan Kasus Tewasnya Brigadir J

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here