Penutupan Akses WNA dari 14 Negara, MPR: Harus Tegas dan Konsisten

Syarief Hasan
Syarief Hasan

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mendukung langkah pemerintah yang melarang masuknya warna negara asing (WNA), atau yang sempat transit di 14 negara sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Satuan Tugas Covid-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Surat Edaran ini menjadi landasan bagi otoritas terkait dalam melakukan pencegahan, monitoring, dan mitigasi penyebaran varian omicron.

“Langkah pemerintah ini sudah tepat karena varian omicron telah menjadi ancaman baru di seluruh dunia. Setelah varian delta yang banyak menimbulkan banyak korban jiwa, varian omicron juga punya potensi yang sama. Apalagi dalam banyak kajian medis, varian omicron memiliki penyebaran yang lebih mudah dibandingkan varian terdahulu,” katanya, Jumat (7/1/2022).

Dalam laporan Newsnode (situs yang mencatat data varian omicron), kasus covid-19 varian omicron di dunia pada awal Januari 2022 telah mencapai 441 ribu kasus dengan 104 kematian.

Angka ini menunjukkan bahwa varian omicron terjadi dengan tingkat penyebaran yang cepat dan masif. Di Indonesia sendiri, telah tercatat 254 kasus per 4 Januari 2022. Ini tentu menjadi alarm berbahaya bagi dunia kesehatan dan masyarakat umum.

Menurut Syarief, pencegahan sedini mungkin berbagai potensi penyebaran pandemi mutlak harus dilakukan. Apa yang telah terjadi selama dua tahun belakangan semenjak adanya pandemi telah membuat kehidupan rakyat terganggu, banyak korban jiwa berjatuhan. Karena itu, dengan angka infeksi covid yang melandai akhir-akhir ini, munculnya varian baru mesti dicegah.

“Ekonomi mulai menunjukkan tren membaik, dengan angka pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-3 tahun 2021 yang mampu mencapai 3,51 %. Laju perekonomian ini tentu saja dampak dari melandainya angka covid yang membuat aktivitas masyarakat menjadi lancar. Tentu saja kita tidak ingin hal-hal positif yang telah dicapai ini kembali berantakan sebagaimana saat puncak pandemi. Maka langkah paling tepat adalah mencegah penyebaran varian baru, terutama menutup akses dari potensi penyebaran virus,” lanjut Syarief.

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini juga mengingatkan agar semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan. Pandemi belum berakhir, sehingga langkah pencegahan dan penanganan covid harus tetap dilakukan. Tentu harapan kita bersama, pandemi covid-19 segera berakhir, sehingga masyarakat dapat beraktivitas normal, dan kehidupan pada umumnya dapat berjalan dengan baik,” tutup Syarief.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleCegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa, KPK-BNPB Perkuat Koordinasi
Next articleLegislator Nilai Posisi Wamendagri Malah Jadi Beban Politik

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here