Terdampak Erupsi Semeru, Warga juga Mengungsi ke Kecamatan Ampelgading 

Malang, PONTAS ID- Wilayah Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang terdampak paling parah dalam erupsi Gunung Semeru yang terjadi minggu lalu, yang mengakibatkan banyak warga masyarakatnya menyelamatkan diri ke tempat penampungan sementara bahkan tidak sedikit yang mengungsi di tempat sanak saudara di wilayah terdekat, yang salah satunya Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.

Menurut Camat Ampelgading Achmad Sovie Nuralam, wilayahnya (Ampelgading) merupakan wilayah terdekat dengan Kecamatan Pronojiwo yang mengalami bencana erupsi Gunung Semeru, sehingga tidak sedikit warga masyarakat Pronojiwo mengungsi ke tempat sanak saudara maupun kerabat di Kecamatan Ampelgading,

“Alhamdulillah wilayah kami tidak terkena bencana erupsi Gunung Semeru yang yang terjadi minggu lalu, namun ada beberapa pengungsi dari wilayah Kecamatan Pronojiwo Lumajang yang mengungsi di rumah sanak saudara di wilayah Kecamatan Ampelgading,” kata Achmad Sovie Nuralam saat ditemui PONTAS.id, Rabu siang (15/12/2021).

Sovie menambahkan, ada kurang lebih 5 desa di wilayahnya menerima pengungsi erupsi Gunung Semeru yang sebagian besar berasal dari Pronojiwo.

“Ada sekitar 150 warga masyarakat Pronojiwo yang mengungsi di tempat sanak saudaranya di Kecamatan Ampelgading, ke lima desa yang menerima pengungsi erupsi tersebut, Desa Tirtomarto, Tirtomoyo, Sonowangi, Sidorenggo dan Tamansari, dan dari informasi yang kami terima ada sekitar 15 warga pengungsi telah kembali ke kampungnya,” jelas Sovie.

Pihaknya sejak pertama terjadi erupsi, seluruh bantuan diserahkan langsung di wilayah Pronojiwo dan Candipuro, “Namun berjalannya waktu banyak pengungsi yang mengungsi di wilayah kami, jadi membuka donasi bantuan korban pengungsi selama 2 hari, alhamdulillah kebutuhan pengungsi terpenuhi. Selanjutnya apabila masih ada pengungsi yang perlu bantuan, kami koordinasikan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang menangani permasalahan ini,” beber Sovie.

Korban erupsi yang mengungsi di Kecamatan Ampelgading, lanjut Sovie, pihaknya tidak mengkoordinir, para pengungsi datang sendiri-sendiri karena di Ampelgading wilayah yang terdekat serta ada sanak saudara di sini.

“Kami tidak mengkoordinir pengungsi yang berada di wilayahnya, mungkin para korban erupsi kurang nyaman tinggal di tenda-tenda pengungsi, mereka memutuskan untuk mengungsi di tempat sanak saudara yang terdekat, dan wilayah kami yang terdekat dengan Kecamatan Pronomiwo. Selain itu kami juga berkoordinasi dengan Muspika Pronojiwo terkait keberadaan pengungsi di Kecamatan Ampelgading sebanyak 150 orang, biar di data keberadaannya, agar tidak dianggap korban hilang,” pungkas Sovie.

Sovie menjelaskan bantuan yang diberikan pada korban erupsi yang berada di Ampelgading berupa bahan makanan, kebutuhan mandi, tidur, pempers anak-anak dan lain lain yang dirasa merupakan kebutuhan sehari hari.

Penulis: Bagus Yudistira
Editor: Yos Casa Nova F

Previous articleBuron 5 Bulan, Polres Asahan Hentikan Pelarian MAS
Next articlePemahaman Masyarakat terkait Varian Omicron Sangat Penting dalam Pengendalian Covid-19

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here