Jakarta, PONTAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh paham radikalisme maupun terorisme.
Hal itu menyusul maraknya konten yang mengarah pada radikalisme dan terorisme di dunia maya cenderung meningkat saat aktivitas masyarakat dibatasi selama pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi san Informatika (Kemenkominfo) untuk menutup atau menghapus kanal-kanal yang menyebarkan konten radikalisme dan terorisme.
“Saya kira sangat penting mengusut konten yang mengarah pada kejahatan siber tersebut,” ujar pria akarab disapa Bamsoet dalam siaran pers, Jumat (17/9/2021).
Bamsoet juga meminta pemerintah bersama BNPT dan Densus 88 Antiteror Polri untuk terus mencari pola atau strategi yang jitu dalam melakukan upaya pencegahan meluasnya paham ataupun aksi terorisme. Hal itu juga sekaligus memperluas pengawasan terhadap penyebaran paham radikalisme yang marak melalui dunia maya.
“Komitmen pemerintah dan Badan Intelijen Negara (BIN) agar memperkuat fungsi intelijen atau deteksi dini untuk mencegah terjadinya aksi teror. Termasuk terus menelusuri dan memutus aliran dana yang diduga digunakan untuk kegiatan terorisme dengan melibatkan penyedia jasa keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini penting sebagai salah satu komitmen pemerintah mendukung upaya penanggulangan terorisme,” ucap politisi Partai Golkar itu.
Dia juga meminta seluruh lapisan masyarakat untuk lebih waspada dan kritis serta tidak mudah terpengaruh dengan ajakan aliran yang menyesatkan. Selain itu masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial, khususnya mewaspadai konten yang menyebarluaskan paham radikalisme.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Pahala Simanjuntak