Perdana, 7 Ton Kepiting Bakau Asal Balikpapan Tembus Pasar Tiongkok

Jakarta, PONTAS.ID – Sebanyak 7 ton kepiting bakau senilai USD 78.349 asal Balikpapan berhasil menembus pasar Tiongkok. Kegiatan ini terasa istimewa karena dilakukan oleh unit usaha pembudidaya ikan (UUPI) yang baru melakukan ekspor yakni usaha mikro kecil menengah (UMKM), CV Tiga A.

Sebelumnya, CV Tiga A berhasil mengantongi sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dari Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Balikpapan.

“Alhamdulillah, setelah kita melakukan pendampingan ke Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan UUPI, sehinga UPI dan UUPI tersebut mendapatkan sertifikat HACCP dan CKIB dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,” kata Kepala Balai KIPM Balikpapan, Eko Sulystianto, Kamis (18/3/2021).

Eko memaparkan, pendampingan tersebut merupakan proses panjang yang dimulai dari persyaratan administrasi, teknis maupun manajemen sampai dengan tersertifikasi HACCP dan CKIB dan pengajuan nomor registrasi ke Tiongkok. Dikatakannya, ekspor produk kelautan ke Negeri Tirai Bambu juga didukung oleh pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Kalimantan Timur dan Walikota Balikpapan.

“Pengusaha lokal yang semula hanya melakukan kegiatan pengiriman ikan dan produk perikanan lokal sekarang dengan adanya ekspor langsung atau direct call dari Balikpapan, mereka mampu bersaing,” urainya.

Balikpapan, kata Eko, memiliki keunggulan produk hasil perikanan ini seperti ketersediaan bahan baku yang melimpah. Peluang inilah yang ditangkap oleh Balai KIPM Balikpapan dan bersinergi dengan Bea Cukai Balikpapan dan PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, untuk melakukan direct call ke Tiongkok.

Eko pun mengurai sejumlah manfaat dengan adanya kegiatan direct call dari Balikpapan ke Tiongkok di antaranya dari sisi biaya dan kemudahan administrasi.

“Terdapat selisih biaya operasional yang mencapai 20 ribu/kg dan kepastian slot kargo menjadi lebih pasti dengan direct call dari Balikpapan ke Tiongkok,” terang Eko.

Karenanya, Eko berharap ekspor langsung ini bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah.

“Ke depan, frekuensi kegiatan ekspor ke Tiongkok akan mengalami peningkatan menjadi 4-5 kali dalam seminggu, dengan volume setiap ekspor mencapai 6-7 ton per hari,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatan kualitas produk hasil perikanan untuk menggenjot volume dan nilai ekspor pada 2021. Bahkan, Menteri Trenggono memastikan telah menyiapkan sejumlah strategi seperti pembaruan alat uji, pengembangan sumber daya manusia, hingga penguatan pengawasan.

 

Penulis : Rahmat Mauliady

Editor : Pahala Simanjuntak

Previous articlePetugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Stasiun Palmerah
Next articlePGN Bangun Proyek Interkoneksi Pipa SSWJ–WJA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here