KKB dan Corona, PON Papua Butuh Jaminan Keamanan

Abdul Fikri Faqih
Abdul Fikri Faqih

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih meminta Pemerintah untuk menjamin keamanan dan kelancaran bagi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 (XX) di Papua pada Oktober tahun ini, menyusul adanya dua musibah yang tengah melanda, yakni wabah virus Corona dan gangguan keamanan di distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

“KKB dan Corona, dua hal berlainan jenis, tapi semuanya mematikan dan cukup mengkhawatirkan,” kata Fikri di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Fikri, yang juga menjabat Ketua Panitia Kerja (Panja) PON Komisi X DPR ini mengatakan, hambatan dalam pelaksanaan PON XX di Papua tidak hanya mencakup kendala infrastruktur ataupun hal teknis lainnya, namun justru dari isu keamanan dalam penyelenggaraan even berskala besar.

“Kendala teknis pelan-pelan bisa disiasati, tapi ancaman terbesar justru soal wabah dan gangguan keamanan,” ujar dia.

Terkait Corona, meski virus yang bernama lain Covid-19 ini belum dilaporkan muncul di Papua, namun dikhawatirkan bisa mewabah karena interaksi banyak orang dari seluruh Indonesia yang hadir dalam pekan olahraga tersebut.

“PON XX ini diperkirakan akan dihadiri wakil dari 34 provinsi sebanyak 36 ribu orang atlet dan ofisial,” jelas Politisi PKS ini.

Ia juga menyoroti sudah banyak event olahraga besar di beberapa negara yang harus dibatalkan karena pertimbangan wabah Covid-19.

“Pertimbangan antisipatif jadi lebih prioritas dibanding kerugian dana yang sudah disiapkan sejak jauh hari,” kata Fikri.

Namun demikian, Fikri berharap wabah Corona di tanah air segera mereda, menyusul berkurangnya aktifitas virus ini di negara asalnya, Cina.

“Sehingga, pada waktunya PON nanti di Papua, wabah Corona sudah benar-benar hilang,” harap dia.

Kemudian, terkait aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan teror penembakan di distrik Tembagapura beberapa hari terakhir, Fikri meminta jaminan keamanan dari pemerintah.

“Meski yang disasar kelompok pengganggu adalah fasilitas Freeport, tapi cukup dekat dengan venue PON di Timika, ibukota kabupaten Mimika,” ucap Fikri.

Dia juga menyinggung aksi ini harus segera ditindak tegas, menyusul gelombang pengungsian dari beberapa desa di distrik Tembagapura tersebut.

“Bukan hanya PON nanti yang kami khawatirkan, tetapi situasi aman dan kondusif bagi masyarakat harus menjadi prioritas utama saat ini,” tegas Fikri.

PON XX Papua rencananya akan digelar pada 20 Oktober – 2 November tahun ini. Even olahraga terbesar di tanah air ini akan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 nomor disiplin di tiga klaster lokasi venue, yakni Mimika, Merauke, Kota dan Kabupaten Jayapura.

Venue di Kabupaten Merauke meliputi: Bermotor, Catur, Gulat, Sepak Bola Putri, wushu dan Anggar. Klaster di Kabupaten Mimika meliputi: Atletik, Bola Basket, Panjat Tebing, Biliard, Futsal, terbang layang, Aeromodeling, terjung payung, tarung derajat, serta bola tangan.

Sedangkan Klaster di Kabupaten dan Kota Jayapura meliputi: Kriket, Hoky, Rakbi, Saftball/Bisbol, menembak, gantole, paralayang, kempo, muaythai, senam, aquatic (renang, pola air, lancat indah), selam kolam, dan panahan.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Stevany

Previous articleKetua MPR Ingatkan Pentingnya GBHN dalam Pembangunan
Next articleWHO Resmi Nyatakan Virus Corona COVID-19 sebagai Pandemi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here