Kemenpar Targetkan Indonesia Tempati Peringkat 1 Destinasi Wisata Halal Dunia di 2019

Jakarta, PONTAS.ID – Indonesia ditargetkan menempati peringkat pertama destinasi wisata halal dunia sekaligus menjadi destinasi paling ramah terhadap wisatawan muslim versi Global Muslim Travel Index (GMTI) pada Tahun 2019 ini.

Demikian disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya setelah meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta.

“Target itu didukung oleh pertumbuhan wisata halal kita tahun ini mencapai angka tertinggi sekitar 42 persen,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar, Kamis (14/2/2019).

Oleh karena itu, target kunjungan wisatawan ‘halal tourism’ dunia ke Indonesia tahun ini didongkrak menjadi sebanyak 5 juta atau tumbuh 42 persen dari tahun lalu sebanyak 3,5 juta.

“Target 5 juta wisman halal tourism itu mencapai 25 persen dari target kunjungan 20 juta wisman pada tahun ini,” ujarnya.

Untuk mencapai itu, Kemenpar menggunakan IMTI sebagai standar kerja pengembangan wisata halal Indonesia menuju ranking pertama GMTI 2019 yang akan diumumkan pada April 2019.

“Kita memiliki IMTI 2019 yang mengadopsi dari standar GMTI untuk memenangkan destinasi halal terbaik pada GMTI 2019,” tutur dia.

Arief menambahkan, sejauh ini pengembangan wisata halal Indonesia mengacu pada GMTI 2019 yang menerapkan 14 komponen dalam kriteria ACES (Access, Communications, Environment, and Services) dengan bobot masing-masing berbeda.

Access mempunyai bobot penilaian sebesar 10 persen, Communications 15 persen, Environment 30 persen, dan Services 45 persen.

“Total sekitar 90 persen adalah komponen pelayanan, sedangkan untuk unsur halalnya sendiri sekitar 10 persen. Kita tingkatkan semua komponen melalui IMTI,” imbuh Arief.

Dia lantas mengaku sangat berharap Indonesia bisa menjadi yang terbaik setelah tahun lalu posisi Indonesia bersama Uni Emirat Arab berada di ranking kedua (skor 72,8 dari 100). Malaysia tercatat masih bertengger di posisi pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia versi GMTI.

Ditempat yang sama Ketua TP3 Halal Kemenpar, Anang Sutono menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi sangat tinggi untuk menjadi pemain global dengan menjadi tujuan wisata halal terfavorit kelas dunia.

“Pada 2017 Indonesia bisa menjaring 1,95 juta wisman ‘halal tourism’ atau tumbuh 15 persen dengan perolehan devisa mencapai 27 triliun rupiah. Sejak dicanangkannya pariwisata halal tahun 2014, dalam perjalanan saat ini tingkat daya saing Indonesia versi GMTI berada di peringkat ke-2 terbaik dunia bersama dengan Uni Emirat Arab,” kata Anang.

Sementara CEO Crescentrating.com & HalalTrip.com, Fazal Bahardeen menekankan peluang Indonesia sangat besar dalam menarik wisatawan muslim dunia yang 2020 diproyeksikan mencapai 158 juta dengan pertumbuhan sekitar 6 persen.

GMTI memproyeksikan pada 2020 jumlah wisatawan muslim dunia tahun 2020 mencapai 158 juta dengan total pembelanjaan sebesar 220 miliar dolar AS atau setara 3.080 triliun rupiah, dengan pertumbuhan 6 persen pertahun. Pertumbuhan tersebut diharapkan terus meningkat menjadi 300 miliar dolar AS atau setara 4.200 triliun rupiah pada 2026.

IMTI 2019 menetapkan 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia yakni Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur (Malang Raya), Lombok, dan Sulawesi Selatan (Makassar dan sekitarnya).

Tahun lalu IMTI menetapkan Lombok berada pada urutan pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia dan Aceh di urutan kedua.

Editor: Risman Septian

Previous articleIndonesia-Eurasia Sepakat Tandatangani MoC Tahun Ini
Next articlePenyegaran Organisasi, Sekda Lantik 80 Pejabat Pemkot Medan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here