Jakarta, PONTAS.ID – Suhu udara yang mencapai 44 derajat celsius dua hari terakhir mengakibatkan kebakaran hutan lindung di Batam. Ada dua hutan lindung yang mengalami kebakaran yaitu hutan lindung Sei Ladi dan hutan lindung Tanjung Riau. Namun tidak ada korban dilaporkan.
Kebakaran hutan yang terjadi Sabtu (9/1) pekan lalu, hingga Minggu (10/2) sore masih dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran. Diperkirakan hutan lindung yang terbakar di dua hutan tersebut mencapai 15 hektare.
“Hingga Senin (11/2), dugaan sementara, sumber api berasal puntung rokok yang dibuang sembarangan,” ujar Humas Manggala Agni Daops Batam, Hermasyah, Senin (11/2).
Ia memaparkan, awalnya,kebakaran terjadi dekat kantor Lurah Tanjung Riau. Untuk memadamkan api, Manggala Agni Daops Batam menurunkan 1 unit mobil Damkar, 2 unit mobil dan BP 1 unit mobil. Adapun personel dari Manggala Agni Daops Batam yang diturunkan ialah sebamyak 30 orang.
Menurut Hermasyah, pihaknya menerima informasi dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tanjung Riau bahwa ada kebakaran di hutan lindung di Kelurahan Tanjung Riau Kecamatan Sekupang. Setelah mendapatkan info tersebut pihaknya langsung meluncur ke lokasi.
Menurut dia, setibanya di lokasi kejadian titik api belum begitu luas dan berhasil dipadamkan. Kemudian pada Minggu pagi, api kembali membakar hutan. Cuaca yang cukup panas dan angin kencang membuat kebakaran itu makin meluas.
“Hingga Senin pagi ini, masih ada beberapa titik api yang masih belum dipadamkan. Kami berusaha untuk memadamkannya sehingga tidak ada lagi titik api,” katanya.
Untuk memastikan tidak adanya titik api kembali lagi, lanjutnya, tim Manggala Agni Daops Batam kembali turun kelokasi untuk memadamkan api tersebut.
Kesulitan yang dihadapi Manggala Agni Daops Batam dan Damkar dalam melakukan pemadaman adalah susahnya akses jalan karena lokasi berada di atas bukit yang tinggi, sehingga alat yang digunakan tidak memadai untuk melakukan pemadaman.
Terkait sulitnya memadamkan api, Manggala Agni Daops Batam mengusulkan kepada Pemerintah Kota  (Pemko) Batam untuk mengunakan helikopter water bombing karena dengan mesin tidak bisa lagi. Ditambah lagi kondisi angin yang sangat kencang dan cuaca sangat ekstrem.
“Kami telah meminta Pemkot Batam melalui lurah agar pemadaman api ini mengunakan helikopter water bombing, dengan mesin tidak bisa lagi karena angin kencang dan cuaca sangat ekstrem. Salah satu jalanya ya pakai helikopter water bombing,” ujarnya.
Suhu Tinggi
Sementara itu, di tempat terpisah beberapa warga di Batam mengeluhkan panasnya akibat meningkatnya suhu udara dalam beberapa hari terakhir. Biasanya suhu udara di Batam berkisar antara 30 Celsius dan 32 Celsius melonjak mencapai 44 Celsius. Hembusan angin utara membuat suhu udara di daerah ini semakin panas.
“Sudah dua hari suhunya panas sekali. Kami menduga ada kebakaran hutan dari Sumatra dan Palembang. Akan tetapi informasi yang kami terima ternyata kebakaran terjadi di Batam juga,” kata Arios Aritonang, salah seorang warga Tiban BTN, Kecamatan Sekupang, Batam.
Di tempat terpisah, Lurah Tanjung Riau, Agus Sofyan mengatakan kebakaran yang bermula pada pekan lalu itu benar disebabkan oleh puntung rokok. Dia berharap agar warga untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok.
Untuk itu, pihaknya meminta kesadaran masyarakat untuk tidak merokok sembarangan tempat dan membuang puntung dimana-mana.
“Kami meminta kesadaran masyarakat saja, sehingga tidak terjadi kebakaran lagi. Ini Jadi pelajaran bagi kita semua,” katanya.
Dia mengakui terjadinya kebakaran tersebut sudah dilaporkan kepada pihak-pihak terkait dan untuk selanjutnya akan direspon tindak lanjuti dalam mengatasinya
Editor: Idul Hm