Jakarta, PONTAS.ID – Komisi I DPR mengakui telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, untuk memastikan kemungkinan adanya warga negara Indonesia pada lokasi ledakan di Mesir.
Pasalnya, banyak WNI yang tinggal di Mesir, terutama untuk menimba ilmu.
“Kami minta agar mereka memastikan apakah ada WNI yang ikut menjadi korban karena banyak sekali mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Mesir,” kata Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari di gedung DPR, Selasa (28/11/2017).
Abdul Kharis mengimbau seluruh WNI di Mesir untuk menghindari tempat-tempat yang memiliki intensi menghangat.
Bagi para mahasiswa, diingatkan untuk tetap fokus pada studinya dan tak terlibat aktivitas apapun terutama politik.
Namun, hingga saat ini, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan khusus dari pihak Kemenlu.
Ia memastikan bahwa pihak Kemenlu juga sudah melakukan penelusuran.
“Sampai hari ini belum ada WNI yang menjadi korban,” kata dia.
Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata meledakkan bom dan menembaki jemaah di sebuah masjid yang terletak sekitar 40 kilometer dari El-Arish, Ibu Kota Sinai Utara, Mesir.
Kejadian tersebut menewaskan setidaknya 235 orang dan melukai lebih dari 130 orang.
Pemerintah Indonesia secara resmi telah menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam atas korban meninggal dan mendoakan agar korban luka segera pulih.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah mengirimkan pesan duka cita dan simpati langsung kepada Menlu Mesir.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo juga telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat dan terus memantau perkembangan situasi di El-Arish.
Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.