Indramayu, PONTAS.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh universitas di Indramayu dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengadakan Dialog Publik. Menurut Ketua Pengurus CabangĀ IPNU, Samsul, merupakan tindak lanjut dari keinginan para mahasiswa dan pelajar yang ingin berdialog secara terbuka dengan para leadership Pemerintahan Daerah terkait dengan kinerja yang sudah di lakukan selama pemerintahan Bupati Nina Agustina, bertempat di Aula Hotel Prima pada Minggu, (2/6/2024).
Dalam dialog ini, dihadiri juga jajaran pimpinan mulai dari Ketua DPD KNPI, Ketua DPRD, Ketua LP PWNU, serta aktifis senior Indramayu.
“Dialog interaktif ini merupakan forum komunikasi positif antara BEM, IPNU dengan Narasumber dari semua unsur membahas isu-isu yang berkembang dikalangan pemerintahan sebab kami sebagai fungsi agen dari perubahan suatu kepemerintahan, karena selama kepemimpinan Bupati nina, tidak begitu merasakan dampak di sektor pendidikan, untuk itu adanya Dialog publik ini harapannya bisa menjadi wadah, untuk nantinya kita bisa memberi saran serta dilibatkan dalam kegiatan pemerintahan mencakup bidang Pendidikan dan lain laun, yang berpotensi memajukan Kabupaten Indramayu,” ucap Samsul.
Sementara Ketua KNPI Hamza, membenarkan bahwasanya selama ini BEM dan organisasi kepemudaan sering dilupakan dalam perannya.
“Kita akan terus dorong karena ini tanggung jawab kita, paling tidak hari ini kita sadarkan bahwa tanggung jawab pemerintah itu terhadap generasi itu penting dimana ada pemberdayaan kepemudaan harus ada program yang dipersiapkan oleh pemerintah untuk organisasi organisasi pemuda maupun mahasiswa, sedangkan saya tahu bahwa selama ini ada program program khusus untuk mereka, padahal pusat dan provinsiĀ memberi program yang terkhususkan bagi para kepemudaan,” jelas Ketua KNPI.
Hal senada juga di utarakan Ketua DPRD Indramayu Syaefudin dari Partai Golkar, dirinya menyarankan kepada pemerintah agar memberi rangsangan pada organisasi mahasiswa maupun kepemudaan.
“Saya mewakili dari semua unsur pemerintah daerah, kongkritnya wadah atau ruang ruang mahasiswa untuk memberi saran maupunĀ diskusi kepemudaan harusnya ditambah. Agar tidak terjadinya kegatelan intelektual, makanya saya hadir disini, saya menangkap sebagian keluhan para mahasiswa dalam dialog interaktif ini,” jelasnya.
Syaefudin menambahkan Indramayu sektor pendidikan belum sesuai harapan, tetapi anggaran yang dikeluarkan sudah sesuai dengan undang-undang sebesar 20 persen.
“Anggaran sudah sesuai konstitusi hanya barangkali implementasi maupun aplikasinya belum sesuai yang diharapkan masyarakat dan belum menyentuh ke sektor pendidikan, ini PR kita serta pemerintah selanjutnya.” pungkasnya.
Penulis : Cartono
Editor: Fajar Virgyawan Cahya