Indramayu, PONTAS.ID – Akibat pemecah gelombang lepas pantai (break water) yang tak kunjung diperbaiki, Desa Eretan dan kertawinangun jadi langganan Banjir rob tiap tahunya.
Tahun ini rob Banjir menerjang permukiman warga pesisir Eretan Kulon, sedikitnya ada 5 kecamatan yang terdampak bencana banjir rob tersebut, meliputi Kecamatan Kandanghaur, Patrol, Sukra, Cantigi, dan Arahan. Adapun kondisi terparah terjadi di wilayah Kecamatan Kandanghaur tepatnya di Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan, dan Kertawinangun.
Komisi IV DPR RI Ono Surono berkunjung menjenguk para pengungsi di Balai Desa Kertawinangun, Ono juga mengatakan sangat disayangkan akibat batu penahan ombak itu tak kunjung diperbaiki warga menjadi korban langganan akibat air laut yang Rob ini.
Ono menilai, relokasi dan perbaikan break water ini menjadi solusi mendesak yang dibutuhkan untuk mengantisipasi bencana banjir rob. Mengingat, banjir rob ini menjadi bencana rutinan yang terus melanda wilayah pesisir Indramayu.
Pihaknya pun akan mendesak pemerintah pusat untuk bisa melakukan upaya penanggulangan bencana tersebut.
“Kami turut prihatin akan musibah yang terjadi, ini musibah yang terjadi tiap tahunya akibat batu penahan ombaknya tak kunjung dibangun kembali. Musibah ini tentunya harus menjadi perhatian pemerintah pusat, supaya mempercepat progresnya,” ujarnya
Senada, kuwu Desa Kertawinangun Nuryasa mengungkapkan bahwa Desa pinggiran pesisir itu memang langganan banjir jika air laut pasang karena breakwaternya sudah rusak dan tidak berfungsi dengan baik.
“Harapan dari pemerintah desa segera di bangun break water, Kalau sudah dibangun mudah-mudahan bisa mengurangi dampak dari terjangan ombak tersebut,” ucapnya
Merujuk data dari BPBD Indramayu warga yang terkena dampak akibat musibah air rob ini sekitar 384 orang yang terdiri dari anak anak dan orang tua, dan yang diungsikan dan ditempatkan dibalai Desa kertawinangun skitar 280 orang, kemudian dari segi bangunan jumlah yang rusak parah ada sekitar 21 rumah, warga yang dipengungsian berharap bantuan Logistik diutamakan.
Safitri warga Eretan kulon berharap kepada Bupati supaya percepatan pembuatan batu penahan ombak disegerakan agar warga sekitaran pesisir tidak khawatir lagi saat musim hujan dan air laut rob kembali.
Penulis: Cartono
Editor: Rahmat Mauliady