HNW Sosialisasikan 4 Pilar MPR Bersama Para Tokoh Masyarakat di Jagakarsa

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid melaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR kepada para tokoh masyarakat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (30/7/2022).

HNW sapaan akrabnya mengatakan bahwa empat pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pilar yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh seluruh elemen bangsa Indonesia. “Empat pilar ini harus kita jaga bersama. Jangan dirusak atau bahkan diganti,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (31/5/2022).

Lebih lanjut, HNW mengatakan bahwa penjagaan empat pilar tersebut sangat penting dengan cara terus melakukan implementasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap rakyat dan seluruh komponen bangsa Indonesia. Ia mengatakan bahwa pemahaman yang utuh terhadap empat pilar tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting. “Ini saya garis bawahi, sebab kalau dalam teorinya saja salah, maka prakteknya pun akan ikut salah dan itu berbahaya sekali,” tukasnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan bahwa hadirnya Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah kesepakatan dari para pendiri dan tokoh bangsa yang harus dirawat secara bersama. “Ini merupakan dari para tokoh pendiri bangsa baik dari kalangan nasionalis kebangsaan dan nasionalis keagamaan. Dan seharusnya menjadi petunjuk bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan,” tukasnya.

Oleh karenanya, HNW menegaskan bahwa kesepakatan itu merupakan bukti kedekatan hubungan antara agama dan negara. “Sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dinyatakan oleh Bung Hatta sebagai prinsip spiritual yang terus mengilhami dan menerangi sila-sila lainnya. Sedangkan, sila kedua hingga sila kelima memiliki kandungan nilai sosial-ekonomi-politiknya,” tukasnya.

HNW menuturkan bahwa hal tersebut berarti bahwa konstruksi Pancasila dimulai dengan nilai-nilai spiritualitas. “Itu kesepakatan para pendiri bangsa. Sehingga, sudah sangat layak apabila nilai-nilai spiritualitas dan relijiusitas perlu dikembangkan di masyarakat,” pungkasnya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleYandri Susanto Terima Aspirasi Permasalahan Pembangunan Bengkulu Selatan
Next articleDiterjang Cuaca Buruk, Jalan Nasional di Tanah Bumbu Kembali Retak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here