Antisipasi Arus Mudik, Korlantas dan PUPR Optimalisasi Tol dan Non-Tol

Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Benyamin saat menjadi nara sumber dalam Diskusi Media "Kupas Tuntas Mudik yang Aman, Nyaman dan Lancar" di Aula Serba Guna Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019)

Jakarta, PONTAS.ID – Korlantas Polri memastikan akan menerapkan kebijakan one way (satu arah) secara situasional di jalan lintas Jawa, pada waktu arus mudik dan arus balik Lebaran 2019. Sistem ini akan diberlakukan mulai tanggal 30 hingga 31 Mei dan 1 hingga 2 Juni.

“Dari pemetaan yang kami lakukan, Tol Trans Jawa akan padat sehingga kami akan lakukan rekayasa satu arah,” ujar Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Benyamin dalam Diskusi Media yang digelar Forum Merdeka Barat dengan topik “Kupas Tuntas Mudik yang Aman, Nyaman dan Lancar” di Aula Serba Guna Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019)

Sistem satu arah akan diberlakukan mulai dari KM 29 (Cikarang Utama) hingga KM 262 (Brebes Barat). “Kami sudah survei di lapangan bagaimana ini akan dilakukan, dan sudah diantisipasi dampak kemacetan di jalur Pantura,” tambah Benyamin.

Menurut Benyamin, kemacetan di beberapa ruas tol pada umumnya disebabkan karena antrian keluar masuk kendaraan di area peristirahatan.

Ketika arus normal, area peristirahatan Cipali dikatakan Benyamin tampak lengang, bahkan cenderung sepi. Tapi ketika Lebaran arus mudik ini menimbulkan kemacetan kuar biasa apalagi jelang buka puasa dan sahur.

“Kalau kita biarkan ini akan sangat berat baik untuk anggota (Polri), dan cenderung tidak ada jalan keluar kalau tidak direkayasa,” jelas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan penerapan sistem satu arah ini memiliki beberapa kelebihan seperti meningkatkan kapasitas jalur dan lajur menjadi dua kali lipat. Selain itu, bahu jalan juga dapat dimanfaatkan di lajur kiri dan kanan untuk pergerakan tertentu.

“Area peristirahatan di sekitar tol Trans Jawa mencapai 60 tempat. Sehingga bila tidak dilakukan sistem satu arah jangankan area peristirahatan, bahu jalanpun bisa penuh untuk orang istirahat,” jelas Benyamin.

Wisata Mudik

Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto saat menjadi nara sumber dalam Diskusi Media “Kupas Tuntas Mudik yang Aman, Nyaman dan Lancar” di Aula Serba Guna Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019)

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto, mengaku, selain mempersiapkan ruas tol untuk dioperasikan pada mudik Lebaran 2019, juga melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional non-tol untuk bisa digunakan oleh para pemudik.

“Untuk Jawa, jalur non-tol yang bisa digunakan oleh para pemudik nanti yaitu jalur Pantai Utara (Pantura), jalur Pantai Selatan (Pansela) dan jalur tengah. Untuk Pantura sepanjang 1.300 Km lebih saat ini sudah siap digunakan. Memang masih terdapat lubang, namun ditargetkan lubang tersebut sudah selesai diperbaiki H-10 Lebaran,” kata dia.

Untuk jalur Pansela, dari 1.400 Km lebih, kondisinya sudah selesai 83 persen. Masyarakat diharapkan juga bisa memanfaatkan jalur ini untuk mudik karena menawarkan keindahan alam di sepanjang perjalanan.

“Pansela ini kita sebut non-tol road tourism karena banyak tempat pariwisata seperti Pangandaran, kemudian pantai selatan Yogyakarta,” kata dia.

Selain dua ruas tersebut, masih ada pilihan jalur alternatif non-tol bagi para pemudik, yaitu lintas tengah jawa dengan panjang 1.200 Km dengan kesiapan 93 persen.

“Jadi selain mengurus tol, Bina Marga juga mengurus jalur non-tol dari Jakarta menuju ke Timur,” pungkasnya.

Penulis: Pahala Simanjuntak
Editor: Hendrik JS

Previous articleAlternatif Belanja Masyarakat, Kemenkop UKM Gelar Kampung Ramadan
Next articleTingkatkan Sinergi, 4 BUMN Ini Teken MoU di Pesawat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here