Banjarnegara, PONTAS.ID – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak masyarakat untuk menyaksikan Debat Perdana Capres – Cawapres yang diselenggarakan KPU pada Selasa (12/12)
“Penyelenggaraan debat merupakan bagian dari peningkatan edukasi dan pendidikan politik, agar masyarakat bisa mengetahui dengan jelas visi, misi, dan program kerja pasangan Capres – Cawapres yang kelak akan memimpin Indonesia. Di debat perdana nanti, para Capres akan beradu gagasan terkait berbagai permasalahan dalam pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. Masyarakat bisa menyaksikan sekaligus mengkritisinya, sehingga Pemilu tidak hanya terselenggara dari sisi formalitas, melainkan juga dari segi isi dan substansi,” ujar Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, sebagai bagian dalam peningkatan pendidikan politik masyarakat, para Capres bisa memanfaatkan panggung debat untuk menarik hati pemilih. Karena itu, materi dan pemaparan yang disampaikan harus didasarkan pada data dan fakta yang aktual. Sehingga debat tidak hanya berlangsung secara formalitas saja, melainkan bisa memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat.
“Visi, misi, dan program kerja Capres – Cawapres memang sudah bisa dibaca di website KPU, namun belum lengkap rasanya jika tidak disampaikan secara langsung oleh mereka. Terlebih dengan hadirnya para panelis dari berbagai disiplin ilmu dan kepakaran, yang akan menguji visi, misi, dan program kerja dari setiap pasangan Capres – Cawapres,” terang Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, selain mempersiapkan materi debat yang berkualitas, para Capres – Cawapres juga harus bisa mempersiapkan penampilan style mereka. Mengingat debat bukan hanya sekadar penyampaian gagasan, melainkan juga melibatkan gaya dan penampilan, retorika pilihan kata dalam membangun narasi, hingga gimik di panggung yang bisa memberikan daya tarik sekaligus memikat pemilih.
“Tidak hanya Capres – Cawapres, para juru bicara juga harus mempersiapkan diri. Mengingat keterbatasan waktu dalam debat, ada baiknya para juru bicara Capres – Cawapres juga terlibat aktif menjabarkan substansi materi debat yang telah disampaikan oleh masing-masing Capres – Cawapres. Sehingga materi yang perlu dielaborasi lebih jauh, bisa diperjelas oleh para juru bicara, baik melalui wawancara televisi, radio, maupun dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial,” pungkas Bamsoet.
Penulis: Herdi
Editor: Pahala Simanjuntak