Jakarta, PONTAS.ID – Anggota Komisi V DPR Irwan mengkritik pemerintah ihwal antrean mengular yang terjadi di area cek stempel pemeriksaan surat bebas virus corona (Covid-19) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas pelayanan lebih dahulu sebelum membuat aturan baru.
“Jangan hanya bisa buat aturan tanpa mampu melayani masyarakat dan mengatur pelaksanaannya,” kata Irwan di Jakarta, Sabtu (19/12/2020).
Dia berpendapat, membuat aturan baru tanpa meningkatkan kualitas pelayanan sama saja membuat masalah baru yang berpotensi menghadirkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Menurutnya, kebijakan mewajibkan pendatang melakukan tes swab maupun rapid test antigen sebagai syarat utama masuk ke daerah tertentu merupakan hal yang baik. Namun, dia mengingatkan, kebijakan itu bisa menjadi sia-sia dan berpotensi membuat bandara atau pelabuhan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan harus benar-benar tegas dan fokus untuk kontrol sampai ke bawah bagaimana pelaksanaan dan dampak dari perubahan aturan oleh pemerintah,” ujar dia.
Lebih lanjut, Irwan menyatakan bahwa pemerintah selalu kurang adaptif dan responsif dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan penanganan pandemi Covid-19.
Menurutnya, berbagai pelaksanaan kebijakan pemerintah senantiasa tidak sesuai dengan tujuannya ketika diimplementasikan di lapangan.
“Pemerintah ini kan gayanya begitu-begitu terus. Sudah hampir setahun Covid-19 melanda tapi tidak ada evaluasi dan aksi yang revolusioner. Pemerintah gagal adaptif dan responsif dengan musibah pandemi Covid-19,” ujar Wasekjen DPP Partai Demokrat itu.
Berangkat dari itu, Irwan meminta pemerintah meningkatkan standar pelayanan di titik-titik keberangkatan transportasi seperti bandara, pelabuhan, atau terminal. Menurut dia, jumlah petugas yang melayani harus diperbanyak agar insiden antrean mengular seperti yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (17/2) pagi tidak terulang lagi.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Stevany