Kunjungan Wisata ke Lombok Sudah Membaik

KEK Mandalika Lombok (ist0

Jakarta, PONTAS.ID – Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, di Kabupaten Lombok Utara meningkat. Tren positif ini terjadi selama libur sekolah dengan rata-rata jumlah kunjungannya mencapai 1.700 wisatawan per hari.

Mulai Sabtu, 6 Juli 2019, dari 22 fast boat yang tiba menurunkan 1.845 orang. Keesokan harinya, Minggu 7 Juli 2019 sebanyak 1.793 orang, dan Rabu 10 Juli 2019 lalu sebanyak 1.945 orang. Juru bicara Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Dedy M. Mujadid mengatakan kondisi kunjungan wisatawan sudah mulai membaik sejak daerah itu diterjang gempa berturut-turut.

Bencana gempa bumi terjadi di Lombok pada 29 Juli 2018, 5 Agustus 2018, 9 Agustus 2018, dan 19 Agustus 2018. Peristiwa itu ratusan ribu bangunan rumah penduduk termasuk sejumlah objek wisata. “Sekarang kunjungan wisatawan sudah mulai banyak, meski belum sampai level pulih,” kata Dedy M. Mujadid, Jumat (12/7/2019).

Pemerintah setempat dan masyarakat berupaya mendatangkan wisatawan ke Gili Indah dengan melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya ada Festival Gili Menggawe yang berlangsung selama 1,5 bulan. Festival Gili Menggawe berlangsung pada 5 Juli sampai 15 Juli 2019.

Dalam festival itu, masyarakat dan pelaku usaha bergotong royong menyelenggarakan berbagai atraksi kesenian dan permainan tradisional, seperti Peresean, Pasar Malam, Musik dan Budaya, Joged Gandrung, Permainan Bola Kasti, Fire Show, dan Bartender Jugling.

General Manager Vila Ombak Gili Trawangan, Made Mada yang juga memiliki jaringan hotel Ombak Sunset di Gili Trawangan dan Ombak Paradise di Gili Air, mengatakan kedatangan wisatawan sudah mulai banyak. Buktinya, okupansi Vila Ombak mencapai 70 persen.

“Sudah mulai ramai meski belum pulih seperti sebelum gempa,” kata dia. Sebelum gempa, okupansi hunian kamar vila mencapai seratus perseh, bahkan wisatawan terpaksa tidur di pinggir pantai.

Lesunya geliat wisata di Lombok ini juga berimbas pada harga sewa kamar untuk wisatawan. Made Mada mengatakan kamar yang sebelumnya disewa seharga Rp 1,9 juta semalam, kini dibanderol Rp 1,3 juta per malam.

General Manager Warna Beach Hotel Bar dan Restaurant di Lombok, Rikardus Jumas mengatakan idealnya ada 2.500 wisatawan yang datang dan menginap minimal selama tiga malam di sana. “Sekarang yang datang dan pergi masih seimbang jumlahnya. Lamanya wisatawan menetap belum sesuai harapan,” ucap dia.

Penulis: Hartono

Editor: Idul HM

Previous articlePersonel TNI Bantu Cegah Karhutla di Musirawas
Next articlePetani Sawit Minta Prosedur Peremajaan Dipermudah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here