Diplomatic Coffee Morning: Mengupas Peran Perempuan dalam Politik dan Pemerintahan

Jakarta, PONTAS.ID – Dalam rangka memperkuat dialog diplomatik dan memperkaya diskursus mengenai peran perempuan dalam kepemimpinan, Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menyelenggarakan Diplomatic Coffee Morning (DCM) bertema Peran Perempuan dalam Politik dan Pemerintahan. Acara ini berlangsung di Plaza DPD RI dan menghadirkan Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, Yang Mulia Lilla Karsay, sebagai pembicara utama.

Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung, dalam pidatonya menekankan bahwa peran perempuan dalam politik bukan sekadar angka statistik, tetapi harus nyata dalam pengambilan keputusan. “Sejarah telah membuktikan bahwa perempuan tidak hanya menjadi bagian dari perjuangan bangsa, tetapi juga sebagai pemimpin yang menentukan arah kebijakan. Demokrasi yang matang adalah demokrasi yang memberi ruang bagi perempuan untuk bersuara dan berkontribusi secara maksimal,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua BKSP DPD Gusti Farid Hasan Aman, menyoroti pentingnya keterwakilan perempuan dalam politik sebagai elemen fundamental dalam memperkuat demokrasi dan pembangunan berkelanjutan. “Di DPD RI, 55 dari 152 senator adalah perempuan, mencerminkan 36% keterwakilan yang signifikan. Namun, angka ini bukanlah tujuan akhir. Kita masih memiliki tantangan besar untuk memastikan bahwa kepemimpinan perempuan benar-benar memiliki pengaruh dalam proses perumusan kebijakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa di BKSP DPD RI, kolaborasi antara laki-laki dan perempuan bukan hanya sebuah idealisme, tetapi sebuah kebutuhan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan efektif. “Kepemimpinan bukan tentang persaingan gender, tetapi tentang menciptakan kemitraan yang konstruktif dalam membangun bangsa,” tambahnya.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang terinspirasi untuk mengambil peran lebih aktif dalam politik dan pemerintahan, serta mampu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat.

 

Previous articleTumpang Tindih Aturan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Harus segera Diperbaiki
Next articleNono Sampono Dorong Pembentukan Fraksi Sub Wilayah Timur II untuk Perjuangkan Aspirasi Daerah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here