Boyong 20 Ribu Pegawai ke IKN, Pemerintah Mulai Talent Mapping

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, mengungkapkan pada tahun 2022 ini, pemerintah akan memindahkan 20 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN). Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pun telah memulai proses mapping talent (pemetaan potensi) ASN.

“Orang-orangnya semua memang sekarang lagi di-assess, ya bagaimana, siapa saja,” ujar Suharso Monoarfa, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/07/2022).

Suharso menambahkan, pemindahan ASN tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Saya kira tidak dengan langsung seketika seperti itu. Yang penting kan penetapan bahwa IKN kemudian bisa berfungsi menjadi ibu kota negara itu mudah-mudahan bisa kita pastikan pada tahun 2024,” ujarnya.

Dua Tahapan Utama
Sementara Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Satya Pratama menyampaikan bahwa BKN mendapatkan mandat untuk melaksanakan asesmen ASN yang akan dipindahkan ke IKN.

“Pemetaan/penilaian potensi dan kompetensi (talent mapping) ini akan menyasar ASN di sejumlah instansi pemerintah pusat, yakni ASN kementerian/lembaga yang bertugas dan berkantor di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan sekitarnya,” ujar Satya dikutip dari laman BKN, Rabu (13/07/2022).

Satya mengungkapkan, BKN melalui Pusat Penilaian Kompetensi ASN sedang menyiapkan dua tahapan utama dalam proses asesmen ASN menuju IKN.

Pertama, menyusun dan mengembangkan instrumen atau metode asesmen yang akan digunakan untuk memetakan potensi dan kompetensi ASN sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi pada IKN.

Kedua, menyiapkan mekanisme pelaksanaan asesmen ASN yang direncanakan akan dilakukan bertahap dan dibagi menjadi lima klaster.

“Target terdekat adalah BKN akan melaksanakan pemetaan/penilaian kompetensi bagi ASN instansi pusat yang masuk pada klaster pertama dan seterusnya sesuai dengan skenario tahapan pemindahan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Satya menyampaikan, pada pelaksanaan pemetaan/penilaian kompetensi tahap awal di tahun 2022 sampai dengan 2023 ditargetkan sejumlah 60 ribu ASN, meliputi 20 ribu ASN di tahun 2022 dan 40 ribu ASN pada tahun 2023.

“Dalam keseluruhan proses pelaksanaan asesmen ASN ke IKN, BKN akan bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintah pusat terkait, seperti KemenPPN/Bappenas dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB),” pungkas Satya.

Waktu Singkat
Awal Juni lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran terkait untuk lebih mematangkan perencanaan dan pembangunan IKN agar target tercapai.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/6/2022).

Bambang mengungkapkan, pembangunan IKN ini nantinya akan melibatkan tenaga kerja dalam jumlah yang besar agar target yang diinginkan dapat tercapai dalam waktu yang cukup singkat.

“Diperkirakan 2023 itu kami akan menampung sekitar 150-200 ribu pekerja di lapangan. Kenapa sebanyak itu? Karena memang pada pelaksanaan ini, karena waktunya sempit dan kita harus mencapai beberapa target, tentunya jumlah pekerja dan juga nanti jumlah material juga akan cukup banyak,” ujarnya.

Kepala Otorita IKN mengungkapkan, di dalam rapat Presiden menekankan agar kondisi lingkungan hidup dan interaksi dengan masyarakat sekitar harus tetap diperhatikan selama rangkaian proses pembangunan.

“Jadi diarahkan tadi untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan hidup dan kemudian juga kondisi dengan bagaimana berinteraksi dengan masyarakat. Kami juga mengharapkan nanti ada pola-pola di mana masyarakat juga bisa terlibat langsung di dalam pembangunan ini,” ungkapnya.

Sementara untuk konversi hutan dan lahan, Kepala Otorita IKN menegaskan akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah juga akan melakukan reforestasi hutan agar kondisi hutan tetap terjaga.

“Sehingga sustainable forest city untuk Nusantara ini benar-benar dapat kita wujudkan dengan baik, kota yang green, kota yang smart atau pun cerdas, kota yang inklusif dan juga kota yang sustainable ke depannya,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Rahmansyah
Editor: Rahmat Mauliadi

Previous articleDPD Minta Tak Ada Lagi Kekerasan Terhadap Warga Wadas
Next articleTerlibat Pungli PTSL dan Mafia Tanah, Polisi Seret 4 Pegawai BPN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here