RI-AS Perkuat Kerjasama Pertahanan CBRNE dan Siber

Jakarta, PONTAS.ID – Prajurit TNI dan Tentara Amerika Serikat (AS) sepakat meningkatkan kerjama pertahanan melalui pendidikan dan latihan tentang Ancaman Chemical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosive (CBRNE) dan Siber.

Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menerima kunjungan kehormatan Acting US Secretary of Defense, Mr. Christopher C. Miller, di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020).

Panglima TNI juga menyampaikan, pelatihan dan kemampuan Pertahanan CBRNE dan Siber adalah bidang yang menjadi perhatian bersama kedua negara demikian pula dengan kebutuhan TNI terkait alutsista mutakhir.

Panglima TNI dan Acting US Secretary of Defense juga membahas tentang stabilitas kawasan Asia Tenggara, seperti masalah di wilayah Laut China Selatan, yang harus diselesaikan melalui pendekatan diplomatis dengan mengedepankan norma-norma internasional, prinsip saling menghargai kedaulatan dalam kerangka perdamaian.

Dalam pertemuan ini juga dibahas kemungkinan keikutsertaan personel TNI dalam latihan bersama antara Marinir AS dan Angkatan Bersenjata Australia di Darwin. Panglima TNI mengapresiasi kerjasama pertahanan antara kedua negara yang selama ini telah terjalin

Beberapa kali rangkaian kunjungan pejabat Departemen Pertahanan dan Angkatan Bersenjata AS kepada Panglima TNI, membuktikan kedekatan hubungan bilateral ini. Pada September lalu, Panglima TNI menerima kunjungan Under Secretary of Defense for Policy, Dr. James Anderson, lalu di November menerima kunjungan Kasad AS, Jenderal James C. McConville, beserta Mayjen Jonathan P. Braga, Wakil Panglima USARPAC.

Turut mendampingi Panglima TNI, Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Arios Tiopan Aritonang dan Kapuskersin TNI, Laksma TNI R. Teguh Isgunanto. Sedangkan dari delegasi AS, hadir Dubes LBBP AS, Sung Yong Kim, Deputi Asisten Menhan AS untuk Wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Mr. Reed Blanding Werner, dan Kepala Staf Menhan AS, Mr. Kashyap Pramod Patel.

Penulis: Abriyanto

Editor: Luki Herdian

Previous articleKomisi IX: Vaksin Corona Buatan Sinovac Masih Dipertanyakan
Next articlePemahaman Masyarakat Terhadap Vaksinasi Harus Ditingkatkan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here