Luhut ke Anies: Tutup Kantor Masih Beroperasi!

Anies Baswedan dan Luhut Binsar Panjaitan
Anies Baswedan dan Luhut Binsar Panjaitan

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menindak tegas kantor masih beroperasi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di luar delapan sektor yang masih diperbolehkan. Luhut meminta Anies menutup sejumlah kantor.

“Saya bilang sama Pak Anies agar perbaiki di hulu. Jadi kantor masih buka suruh tutup. Nah Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) bilang ke saya, ‘saya akan patroli Pak Luhut, saya akan kasih penalti Rp 100 juta bagi mereka masih buka,” katab Anies yang ditirukan Luhut saat rapat virtual dengan Komisi V DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Selain itu, Luhut ingin KRL tetap beroperasi di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) karena masih banyak masyarakat harus bekerja seperti tenaga medis.

“Jadi kalau nanti dia tidak diangkut, kalau kita ada yang sakit, siapa yang merawat? Kan mereka-mereka itu yang di rumah sakit. Jadi menurut kami banyak ruginya daripada untungnya kalau (KRL) dihentikan,” ucapnya.

Menurutnya, pengecekan terhadap penumpang di KRL sudah jauh lebih baik dan lebih ketat. Mulai dari pemeriksaan penumpang, hingga diminta mengisi formulir untuk memberitahukan kemana penumpang akan pergi.

“Sekarang kita kerja sama antara Polisi, TNI dengan Satpol PP untuk memeriksa orang-orang yang datang ke situ dan kita akan cek dengan thermal gun. Kita juga akan meminta mereka untuk mengisi data kemana tujuannya. Ke depan kemungkinan kita akan makin ketat jadi kita akan minta surat kesehatan dia dan juga surat di mana dia bekerja,” urainya.

Soal adanya risiko penyebaran virus Corona di KRL jika tetap beroperasi, Luhut bilang, semua tindakan yang diambil akan memiliki risiko tersendiri.

“Makan saja ada risiko. Jadi semua itu yang dinamakan calculated risk (risiko yang diperhitungkan). Jadi jangan kita bilang juga nggak ada risiko, kita larang ada risiko, kita nggak larang juga ada risikonya. Apapun langkah yang kita buat pasti ada risikonya,” ujarnya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Hendrik JS

Previous articleSaat Pandemi Corona, Khofifah Imbau Masyarakat Tak Ziarah Kubur
Next articleTentukan Awal Ramadan, Kemenag Gelar Sidang Isbat Online Besok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here