Menpar: Pariwisata Banyuwangi Sudah On The Track, Tapi…

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya memastikan pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi sudah sesuai rencana atau on the track sebagai sektor unggulan dan sumber penghasilan daerah.

Saat menghadiri Gebyar Seni Budaya Banyuwangi dan Halal Bihalal Ikawangi Pusat Jakarta 2019 di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Arief mengatakan bahwa Banyuwangi sudah pada track yang benar dengan mengedepankan sektor pariwisata sebagai unggulan daerah terlebih pariwisata adalah masa depan bangsa.

Pariwisata, lanjutnya, sedang berproses menjadi peringkat pertama penyumbang devisa terbesar buat keluarga. Dia lantas mengaku tidak khawatir dengan atraksi Banyuwangi, karena budaya dan alamnya memiliki modal besar untuk menjadi yang terbaik dalam hal pariwisata.

“Banyuwangi sudah ditetapkan sebagai Kota Festival Terbaik di Indonesia. Karena, memiliki jumlah festival yang sangat banyak. Banyuwangi juga memiliki Ijen dengan Blue Fire-nya. Destinasi yang tidak dimiliki daerah lain,” kata Arief, Selasa (25/6/2019).

Namun demikian, Arief menilai Banyuwangi masih harus melakukan pembenahan karena masih ada beberapa kelemahan yang harus ditutupi. Dan salah satu kelemahan Banyuwangi, menurutnya adalah akses. Untuk akses darat, jalan tol direncanakan akan beroperasi pada 2021.

“Untuk Bandara Banyuwangi, sudah memiliki status bandara internasional. Namun, secara fisik masih harus ditingkatkan kualitasnya. Apalagi, jika Banyuwangi ingin mendatangkan lebih banyak wisatawan,” ujarnya.

Sebagai akses udara, pembangunan Bandara Banyuwangi masih terus dilakukan. Pelebaran apron sudah rampung sebelum acara IMF-World Bank Meeting. Dari sebelumnya 3 parking stand narrow body, sekarang Bandara Banyuwangi mempunyai 9 narrow body.

Tidak hanya itu, pelebaran runway juga telah dilakukan. Lebar runway yang sebelumnya 30 meter, diperluas menjadi 45 meter, progressnya 70 persen dengan target selesai Juli 2019. Perpanjangan Runway juga dilakukan dari 2250 meter menjadi 2500 meter, target selesai Desember 2019.

“Mungkin masih ada kendala di pembebasan lahan. Namun, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Banyuwangi harus ikut membantu menyelesaikan masalah lahan agar bandara benar-benar siap dan tidak ada kendala,” tutur dia.

Untuk amenitas, Arief menyatakan siap hadir pada Ground breaking Hotel Bandara Internasional Banyuwangi dan Ground breaking Food Court Warung Ijen, atau ketika pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada 27 Juli 2019 mendatang.

Penulis: Risman Septian
Editor: Stevanny

Previous articleWartawan Tebingtinggi Ikut Pra-UKW, Wali Kota Apresiasi PWI Sumut
Next articlePoltekpar Makassar – UNM Gelar Program Pendidikan Profesi Guru Perhotelan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here