Ribuan Wisatawan Memadati Banyuwangi Saat Libur Lebaran

Jakarta, PONTAS.ID – Kabupaten Banyuwangi yang berada di Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu daerah destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat pada momen libur Lebaran 2019 kemarin.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda mengatakan bahwa meski libur lebaran telah usai, namun sebagian tempat wisata di daerah tersebut masih banyak didatangi oleh para pengunjung.

Selain destinasi wisata bahari, seperti Pantai Pulau Merah di Kecamatan Pesanggaran dan Bangsring Underwater, agrowisata di Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah, yang berada di kaki Gunung Ijen juga menjadi destinasi favorit.

“Pengunjung Pulau Merah pada tanggal 6 Juni kemarin mencapai 3.626 orang, sementara agrowisata Desa Taman Suruh sekitar 1.665 pengunjung, dan Bangsring Underwater sekitar 1.250 orang dalam sehari,” kata Bramuda, Selasa (11/6/2019).

Di Agrowisata Tamansuruh, jelas dia, pengunjung dibuat terpesona dengan keelokan hamparan bunga dan tanaman hortikultura di lahan seluas 10,4 hektar. Dari lokasi tersebut, wisatawan bisa melihat pula Gunung Ijen, Selat dan Pulau Bali.

Destinasi wisata lain yang dikunjungi wisatawan adalah hutan De Djawatan dan Bangsring Underwater.

“De Djawatan bahkan Lebaran hari kedua dikunjungi lebih dari 1.800 orang. Mereka datang ingin menyaksikan keelokan hutan yang banyak dibilang mirip hutan di film Lord of The Rings,” ujar Bramuda.

Bahkan, pada Minggu (9/6/2019) kemarin pengunjung ke Taman Nasional Alas Purwo juga telihat padat. Sejumlah destinasi di lokasi itu juga nampak penuh dengan lautan manusia. Di antaranya, di Pantai Plengkung, Pancur, Trianggulasi, Padang Savana Sadengan, maupun di lokasi Goa Istana.

Hotel Penuh

Lebih lanjut Bramuda mengungkapkan, bahwa rata-rata okupansi hotel yang ada di Banyuwangi juga penuh sejak Lebaran sampai Hari Minggu (9/6/2019) kemarin.

“Akan kami pantau lebih lanjut untuk mengetahui tingkat okupansi hotel mulai Senin kemarin hingga Minggu depan,” tutur dia.

Room Division Manager Dialoog Hotel Banyuwangi, Aji Prayitno turut membenarkan bahwa libur Lebaran 2019 berdampak positif terhadap industri perhotelan di Banyuwangi.

Di Hotel Dialoog Banyuwangi saja, hunian sejak tanggal 1-10 Mei 2019 mencapai 100 persen. Dari sebanyak 116 kamar yang disediakan per harinya bisa sampai 100 persen. Kebanyakan mereka adalah wisatawan yang berlibur lebaran di Banyuwangi.

“Selama 10 hari ini kita penuh. Kebanyakan wisatawan yang berlibur ke Banyuwangi. Bahkan di beberapa hari kita malah kekurangan kamar. Kebanyakan itu dari Jakarta, Malang, dan Surabaya. Sengaja libur di Banyuwangi kebanyakan non muslim,” kata Aji.

Sementara di Hotel Santika, peningkatan hunian terjadi sejak H-1, hari H, hingga H+2 lebaran. Pada periode tersebut, okupansi kamar hotel yang berlokasi di Jalan S. Parman, Banyuwangi ini mencapai 90 persen.

“Kalau hari H hingga H+4 rangenya di 90an%, terus di hari ini occupancy udah mulai turun, sekitar 60%an. Kebanyakan mereka family sih mas yang pulang kampung dan beberapa yang transit,” ujar Humas Hotel Santika Banyuwangi, Evelyn Mey.

Tren serupa juga terjadi di Hotel Illira. Pada H-3 sampai H-2 lebaran, okupansi kamar hotel yang satu ini mencapai 70-80 persen. Okupansi tersebut kembali meningkat sejak H-1 sampai H+5 Lebaran, tepatnya menjadi seratus persen dari total kamar yang tersedia.

Kecenderungan serupa terjadi di Hotel El Royale. Mulai hari H hingga H+3 lebaran okupansi kamar hotel yang berlokasi di jalan raya Jember ini mencapai 100 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, Zainal Muttaqin mengatakan, bahwa secara rata-rata semua hotel berbintang di Bumi Blambangan nyaris full booked selama Idul Fitri. Namun, tingginya tingkat keterisian kamar hotel tersebut tidak menular pada hotel non bintang alias hotel melati.

“Mulai H-1 sampai lebaran hari kedua, semua hotel berbintang okupansinya rata-rata 90 persen. Untuk hotel non bintang, okupansi pada Lebaran berada di kisaran 50 persen sampai 75 persen,” tutur dia.

Penulis: Risman Septian
Editor: Luki Herdian

Previous articleTeliti Fahombo, Antropolog Ungkap Sisi Lain Tradisi Asli Nias Selatan
Next articleAksi Rusuh di Bawaslu, Polri Ungkap 12 Fakta Ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here