Pemkab Karawang Alokasikan 1.3 Miliar untuk Asuransi Pertanian

Lahan Pertanian/(Foto: Ist).

Jakarta, PONTAS.ID – Pemkab Karawang mengalokasikan Rp1,3 miliar untuk asuransi usaha tani padi (AUTP). Anggaran tersebut untuk melindungi 40.000 hektare lahan sawah. Jadi, jika ribuan hektare lahan sawah itu gagal panen akibat bencana dan serangan hama, maka petani akan mendapatkan pengganti melalui asuransi tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang M Hanafi Chaniago mengatakan, Pemkab berupaya memberikan perhatian serius di sektor pertanian. Salah satunya, dengan adanya program peningkatan angggaran untuk subsidi AUTP.

“Kita ingin melindungi petani. Makanya, subsidi dalam bentuk asuransi ini digulirkan,” ujar Hanafi, Rabu (13/3/2019).

Hanafi menjelaskan, tahun 2018 lalu asuransi pertanian itu sudah ada. Namun, baru melindungi 20.000 hektare saja. Pada 2019 ini, ada peningkatan subsidi untuk asuransi. Jadi, luasan yang dilindunginya bertambah dari 20.000 menjadi 40.000 hektare.

Hanafi menjelaskan, bantuan ini berupa premi asuransi. Peruntukannya bagi petani yang memiliki lahan sedikit. Dengan jumlah kepemilikan, maksimal hanya satu hektare.

Pemerintah, membayarkan premi asuransinya sebesar Rp180.000 per hektarenya. Dari, nilai premi itu ada subsidi dari pemerintah pusat, sebesar 80 persen atau Rp144.000. Sedangkan, sisanya Rp36.000 merupakan subsidi dari daerah, melalui APBD kabupaten.

“Ini, merupakan upaya kita untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujarnya.

Terlaksananya bantuan perlindungan usaha tani tersebut, berkat sinergi yang baik antara Ditjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan dengan pemerintah daerah Kabupaten Karawang.

Kasubdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Waluyo mengatakan, target tahun 2018 dapat mencapai seluas 800-900 ribu ha dipastikan akan dilindungi untuk musim tanam Oktober-Maret.

“Sebagai bentuk amanat dari UU no 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, bahwa selain pemerintah pusat, yang wajib melindungi usaha tani adalah pemerintah daerah. Sehingga perlu kiranya upaya bersama-sama untuk mewujudkan tujuan besar pembangunan pertanian kita yang telah digaungkan oleh Pak Mentan yaitu menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dapat kita capai,” kata Waluyo.

Editor: Idul HM

Previous articleEmpat Ranjau Ditanam di Luar Rumah Terduga Teroris Sibolga
Next articlePengembangan Bom Sibolga, Polisi Amankan 2 terduga Teroris di Tanjung Balai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here