Jakarta, PONTAS.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi santai kritikan dari Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD DKI, Bestari Barus terkait nama 3 pulau reklamasi di Teluk Utara Jakarta, yang resmi diganti pada Senin (26/11/2018) kemarin.
Menurut Bestari, harusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memberikan nama pahlawan terhadap pulau-pulau tersebut. Namun Anies mengatakan bahwa tujuan dari nama yang telah dirundingkan sudah jelas, sehingga tidak perlu adanya penggantian lagi.
“Enggak ada tanggapan. Itu namanya sudah pas. Nama itu nama masa depan. Kita (Pemprov DKI) enggak berbicara masa lalu, dan tidak berniat melakukan glorifikasi pada siapapun,” kata Anies saat ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat (Jakpus), Kamis (29/11/2018).
Dia pun menegaskan, bahwa tidak ada figur atau sosok yang perlu diglorifikasi (diluhurkan atau dimuliakan). Sebab jika ada yang diangkat menjadi figur, pasti akan ada pihak-pihak yang mempertanyakan alasan diambilnya nama figur tersebut.
“Tidak ada figur yang diglorifikasikan. Begitu kita menyebut satu figur, nanti pasti akan ada yang bertanggapan macam-macam sama figur itu. Tapi kalau ini, kita ingin bersama kok. Jadi narasinya bukan tentang masa lalu. Jadi Pak Bestari hiduplah dimasa depan, jangan hidup di masa lalu,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus mengritisi pemberian nama tiga pulau reklamasi di Teluk Utara Jakarta, yang dilakukan oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan beberapa waktu yang lalu.
Menurut Bestari nama-nama yang diberikan itu, yakni Pulau C menjadi Pantai Kita, Pulau D menjadi Pantai Maju, dan Pulau G menjadi Pantai Bersama, sebenarnya kurang tepat. Sebab kata dia, seharusnya Anies dapat mengambil nama-nama dari pahlawan.
“Harusnya sih dipikirkan dulu sebelum itu dibakukan. Saya sih ingin menyarankan boleh dong saran, carilah nama pahlawan-pahlawan DKI atau yang berbau Jakarta itu akan lebih bagus. Saya kira itu,” kata Bestari saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Editor: Risman Septian