Mendag Apresiasi Kesepakatan Rencana Kerja Sama Ekonomi ASEAN+3

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita.

Jakarta, PONTAS.ID – Para Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dan para Menteri Ekonomi China, Jepang, dan Korea Selatan menyepakati rencana Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (ASEAN+3) periode 2019-2020.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menjelaskan bahwa sebelum menyepakati, ASEAN bersama tiga negara mitra itu membahas perkembangan pelaksanaan kerja sama ekonomi ASEAN+3 periode 2017-2018, khususnya di bidang konektivitas, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta fasilitasi perdagangan.

Dia pun menilai, adanya kesepakatan rencana Kerja Sama Ekonomi ASEAN+3 periode 2019-2020 merupakan bukti komitmen peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN+3. Menurutnya, integrasi ekonomi kawasan sangat penting dalam menghadapi kondisi perdagangan global yang berkembang akhir-akhir ini.

“Indonesia sangat menghargai dukungan negara-negara China, Jepang, dan Korea Selatan untuk terus melanjutkan kerja sama integrasi ekonomi di antara ASEAN+3 dengan disahkannya Rencana Kerja untuk tahun 2019-2020,” kata Enggar dalam siaran pers Kemendag, Selasa (4/9/2018).

Kesepakatan ini, lanjut Enggar, akan dilaporkan ke Kepala Negara ASEAN+3 pada KTT ASEAN+3 di bulan November 2018 yang akan datang, sehingga dapat mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2019 nanti.

Lebih lanjut Enggar mengungkapkan, para menteri juga sepakat melakukan studi bersama ’10+3 Cooperation for Improvement of Supply Chain Connectivity (SCC)’ sebagaimana yang diusulkan China.

Studi bersama ini akan diluncurkan pada KTT ASEAN+3 bulan November 2018. Para Menteri juga menyambut baik rencana pelaksanaan ‘China International Import Expo’ pada 5-10 November 2018 di Shanghai, China.

Mereka katanya juga menyambut baik Seminar ‘ASEAN+3 Anti-Counterfeit Goods’ yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2019 di Thailand. Para menteri sepakat untuk bersama-sama berpartisipasi dan menyukseskan kedua kegiatan tersebut.

Dan Indonesia, ucap Enggar, siap mendukung dan berpartisipasi dalam setiap kerja sama ASEAN+3 yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia, mendorong integrasi ekonomi regional, dan memperluas sinergi antarwilayah.

“Kami yakin dengan berkontribusi secara aktif, maka seluruh negara dapat membangun platform yang dapat meningkatkan inklusivitas, keterbukaan, dan kerja sama di kawasan ini,” tuturnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2017, total perdagangan negara ASEAN+3 meningkat 16,1 persen menjadi 807,3 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 31,6 persen merupakan total perdagangan barang ASEAN.

Kerangka kerja sama ASEAN+3 ini juga memberikan dampak pada arus masuk investasi asing (Foreign Direct Investment) ke ASEAN yang berasal dari tiga negara tersebut. Pada tahun 2017, arus investasi ke ASEAN tercatat sebesar 29,9 miliar dolar AS, atau menyumbang 21,8 persen dari total arus masuk investasi asing ke ASEAN.

Editor: Risman Septian

Previous articleKemenperin Targetkan Industri TPT Salah Satu Prioritas Masuk Lima Besar Dunia
Next articlePemerintah Diminta Buat Ketentuan Harga Rumah Subsidi Sesuai Ilmu Perbankan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here