Kemendesa PDTT dan Blanja.com Pintu Masuk UKM BumDes

CEO Blanja.com, Aulia Ersyah Marinto

Jakarta, PONTAS.ID – Blanja.com bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk UKM Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT, Anwar Sanusi, menuturkan, BUMDes seperti anak yang baru lahir seiring kelahiran UU Desa No.6 tahun 2014 yang dijalankan pemerintahan Joko Widodo. Sampai saat ini, sudah ada 32.000 lebih BUMDes yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Bersinergi dengan marketplace Blanja.com sebagai pintu masuk para UKM BUMDes untuk bisa mengembangkan potensinya sehingga bisa meningkatkan perekonomian serta harkat dan martabat desa,” kata Anwar selaku Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT saat dihubungi PONTAS.id melalui via selular, Jakarta, Rabu, (9/5/18).

CEO Blanja.com, Aulia E. Marinto, menjelaskan, sebagai e-commerce milik pemerintah, Blanja.com mengambil peran sentral sebagai agen pembangunan untuk mendorong keberhasilan daerah tertinggal melalui penguatan digitalisasi produk lokal. Bersama Kemendesa PDTT meluncurkan program “Pemberdayaan Masyarakat Desa Mengenai E-Commerce (Go Online)” yang pertama kali dilakukan di Pandeglang, Banten pada 17 April lalu berhasil meng-online-kan lebih dari 50 UKM BUMDes.

“Komitmen Blanja.com terhadap UKM kami wujudkan melalui laman khusus Asli Indonesia. Inilah kenapa kita sangat intens untuk mengangkat produk lokal. Harapannya, Blanja.com adalah hilirnya untuk memasarkan UKM, dan Kemendesa PDTT menjadi hulunya untuk mempersiapkan UKM BUMDes, contohnya Chanting Pradana” tambah Aulia selaku CEO Blanja.com saat dihubungi melalui pesan singkat.

Hal ini sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ingin membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Visi tersebut tertuang dalam Nawacita ketiga. Komitmen tersebut sekaligus mencerminkan perhatian pemerintahan saat ini yang memprioritaskan pembangunan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Di samping itu, Indonesia merupakan pasar besar untuk menjadi sasaran pemasaran hasil produk unggulan daerah secara online, termasuk produk unggulan di daerah tertinggal. Melalui pengembangan digital ekonomi, masyarakat di daerah tertinggal dapat langsung berjualan secara online melalui Blanja.com sehingga bisa membuka link antardesa di daerah tertinggal dengan kota pusat pertumbuhan melalui teknologi informasi.

Previous articleSoal Vonis Pembubaran HTI, PKB: NKRI Harga Mati!
Next articleHari Ini Malaysia Gelar Pemilu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here