Karyawan Kereta di Sydney Akan Mogok Massal

Ilustrasi Angkutan Transportasi Kereta di Sydney, (Foto:Ist)

Sydney, PONTAS.ID – Para pekerja kereta di negara bagian New South Wales akan mogok selama 24 jam di Januari 2018. Ultimatum itu berpotensi membuat layanan jaringan kereta Sydney yang tengah terganggu akan semakin kacau. Serikat pekerja mengumumkan, pekerja transportasi di seluruh negara bagian dan kawasan metropolitan Sydney akan berhenti bekerja selama 24 jam, mulai dari pukul 12.01 pada Senin, (29/1/18).

Rencanan pemogokan diumumkan satu minggu setelah adanya kekurangan masinis kereta, yang menyebabkan kekacauan jadwal pemberangkatan, sehingga ribuan penumpang mengalami keterlambatan hingga berjam-jam. Serikat pekerja yang tergabung dalam Rail, Tram and Bus Union (RTBU) mengatakan, aksi mogok terkait upaya kesepakatan perusahaan dan pekerja yang ditolak oleh pihak manajemen Sydney and NSW Trains, operator layanan kereta.

Menurut RTBU, mereka ingin memberitahu penumpang jauh-jauh hari soal aksi mogok, sehingga mereka bisa mencari pilihan moda transportasi lainnya. Alex Claassens dari RTBU menyatakan permohonan maaf kepada penumpang. Ia menyarankan, jika keadaan memburuk, tinggalah di rumah, kereta akan beristirahat pada hari Minggu malam dan tidak kembali di hari Senin.

Menteri Transportasi NSW, Andrew Constance mengatakan, pemogokan itu sebagai “luar biasa” dan “perilaku aneh dari atasan serikat pekerja”. “Bisakah seseorang menjelaskan kepada saya, apa yang telah terjadi dalam 24 jam terakhir dari meluasnya tindakan ini?,” katanya.

Pada Senin sore 15 Januari, pengemudi kereta telah mengumumkan jika mereka akan berhenti bekerja lembur pada 25 Januari. Namun Alex mengatakan, ada “perasaan berlebih” di antara anggota serikat kerja, jika tindakan mereka itu tidak akan cukup kuat untuk menyampaikan pesan mereka. Serikat pekerja menginginkan agar mereka mendapatkan kenaikan gaji tahunan sebesar 6 persen, namun pemerintah menolaknya dan menawarkan kenaikan 2,5 persen.

Alex Claassens dari Serikat Pekerja Kereta memohon maaf kepada penumpang. Alex menyadari, jika aksi para pekerja akan membuat penumpang tidak nyaman, tapi ia menyalahkan Menteri Andrew. “Kami telah melakukan segala upaya yang manusiawi agar ia datang dan bicara dengan kami, ia sangatlah sombong sampai menolak melakukannya,” katanya.

Namun, Andrew membantah tuduhan tersebut dan mengatakan pemogokan harus dibatalkan. “Saya rasa masyarakat akan melihat ini dan menganggapnya konyol. Apa yang akan saya katakan kepada serikat pekerja adalah membatalkan pemogokan, bertindak demi kepentingan warga dan mendahulukan penumpang,” ujarnya.

Previous articlePertamina Salurkan Gas ke Negara Asia Selatan
Next articleTol Belawan – Tebing Tinggi Siap Operasi Desember 2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here