Jakarta, PONTAS.ID – Mengenalkan musik dangdut di kancah internasional telah beberapa kali dilakukan pedangdut Ikke Nurjanah. Sudah dua kali Ikke tampil di luar negeri, yaitu di tahun 2010 dan 2016. Terakhir Ikke sempat tampil di Amerika. Tahun ini Ikke kembali mengukir prestasi serupa.
Ikke mengaku senang, bangga, dan bersyukur dapat terlibat dalam kegiatan yang berlangsung di Niewue Kerk, Den Haag, Belanda, tersebut. Sebab, ini pertama kalinya musik dangdut diikutsertakan dalam penyelenggaraan festival.
“Konsepnya adalah “Short Story of Dangdut”, bercerita tentang seperti apa musik dangdut melalui lagu-lagu karya Rhoma Irama, Meggy Z, Rita Sugiarto, dan beberapa lagu dangdut etnik aku,” kata Ikke, Jakarta, Kamis, (11/1/18).
Ia pun menambahkan, ada 12 lagu yang dibawakan, termasuk lagu karya musisi Daniel Sahuleka dengan aransemen musik dangdut. Untuk kostum pada konser Ikke nanti akan digarap oleh desainer muda asal Semarang, Dimas Santoeso.
Ikke tidak tampil sendiri, tetapi bersama musisi muda dangdut Indonesia yang tergabung dalam Ikke Nurjanah Ensemble. Akan ada pemain kibor, gendang, suling, dan gitar yang memainkan harmoni secara langsung di atas panggung.
Semua itu dipersiapkan dengan matang agar masyarakat Eropa dapat menyaksikan dan merasakan sendiri seperti apa musik dangdut. Ikke pun berharap kesempatan yang ia dapatkan bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Europalia merupakan festival budaya internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali, dan tahun ini Indonesia terpilih sebagai negara tamu kehormatan. Festival melibatkan ratusan seniman Indonesia yang tampil di Belgia, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, dan Polandia selama 104 hari.
Sejak digagas pada 1969 di Brussel, Belgia, Festival Europalia telah menampilkan seni budaya multidisipliner dari puluhan negara. Selain acara musik, para seniman berbakat lintas genre unjuk karya dalam aneka bentuk seni pertunjukan, pameran, diskusi sastra, dan pemutaran film.