Malang, PONTAS.ID – Emil Dardak telah memutuskan maju dalam Pilgub Jawa Timur 2018 mendampingi bakal Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Namun Emil tak mau kehilangan jabatan Bupati Trenggalek jika dirinya tidak terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur. Dia pun memilih strategi “Main Dua Kaki,” dengan tidak mengajukan pengunduran diri.
Padahal berbagai desakan mundur dari kursi Bupati Trenggalek muncul ke ruang publik Jawa Timur. Namun Emil menegaskan pencalonan dirinya sebagai bakal calon Wakil Gubernur sudah sesuai prosedur, yang ada. “Kami sudah berkonsultasi dengan KPU juga dengan Komisi II DPR RI. Dan itu tidak ada masalah,” kata Emil di Kota Malang, Sabtu (30/12/2017).
Emil mencontohkan beberapa kepala daerah yang masih menjabat juga turut berpartisipasi dalam Pilkada di daerahnya masing-masing.
Mengenai anggapan bahwa jabatan Bupati hanya dijadikan cadangan bila gagal di Pilgub 2018, pihaknya mengembalikan ke masyarakat. “Yang jelas saya masih bekerja untuk Kabupaten Trenggalek hingga 2019 sebagai Bupati,” tegasnya.
Dia menjelaskan, dirinya maju mendampingi Khofifah, merupakan aspirasi masyarakat Trenggalek dan sekitarnya. “Jika menaruh jabatan sebagai bupati bila di Pilgub gagal. Maka rakyat Trenggalek akan kehilangan saya baik di Wakil Gubernur maupun Bupati. Intinya tetap akan kita perjuangkan bersama baik sebagai Bupati maupun nantinya bila jadi Wakil Gubernur,” terangnya.
Soal anggapan konsentrasi Emil memimpin selama tahapan Pilgub, ia justru mempertanyakan hal tersebut berdasarkan apa. “Saya ada di Malang ini hari apa? Sabtu kan. Artinya di luar hari kerja. Saya kalau hari kerja masih tetap ngantor,” kata Emil.
Emil mengaku Khofifah juga telah mengingatkan dirinya agar mengutamakan melayani warga Trenggalek, “Bu Khofifah pesan, saya haru tugas mendahulukan masyarakat Trenggalek,” imbuhnya.
Untuk itu, Emil hanya mengambil cuti selama masa kampanye resmi yang ditetapkan KPU, “Kami selalu kordinasi dengan Pak Nur Arifin (Wakil Bupati) terkait permasalahan di Trenggalek. Jadi tak ada masalah,” pungkasnya. (Knt)
Editor: Hendrik JS