Proyek Bendungan Cipayung dan Sukamahi Dikebut

Pekerjaan pengerasan jalan akses masuk Bendungan Cipayung

Bogor, PONTAS.ID – Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)  terus mengebut pekerjaan proyek  bendungan Ciawi (Cipayung) dan bendungan Sukamahi, di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Bendungan ini dibangun untuk membendung aliran air dari Cisarua, Cibogo serta anak Ciliwung  sebelum masuk ke Jakarta melalui pintu air Katulampa Bogor.

“Saat ini kami melakukan pengerasan jalan akses masuk ke lokasi proyek untuk mempermudah mobilitas alat berat serta peralatan pendukung,” jelas pengawas proyek Bendungan Cipayung dari PT Brantas Abipraya, Supriyanto kepada PONTAS.id di lokasi proyek, Kamis (21/12/2017).

Terkait proses pembebasan lahan, Ketua RW 05 Desa Cipayung, Mukhtar mengaku bahwa seluruh warga telah sepakat  dengan Kementerian PUPR, “Sudah tidak ada masalah, Januari akan dibayarkan sesuai harga yang telah disepakati bersama. Kalau ada masalah tentu pada saat pak Presiden datang ke sini, pasti kami warga teriak dan mengadu kepada Presiden. Jadi soal lahan tidak ada masalah,” kata dia saat ditemui.

Koordinasi Antar Lembaga

Proyek Bendungan Ciawi (Cipayung) Kec. Megamendung, Kab. Bogor

Sebelumnya, pihak Ditjen SDA mengatakan proyek pembangunan Bendungan Cipayung dan Sukamahi dikerjakan dengan koordinasi antar lembaga pemerintah terkait dalam hal pendanaan, penyediaan lahan dan penyelesaian dampak sosial, seperti Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, “Dan tentunya Pemerintah Daerah yang perannya sangat besar terhadap program pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air dalam mendukung program Nawacita,” jelas Humas Ditjen SDA Kementerian PUPR, Ade kepada PONTAS.id di kantornya, Selasa (19/12/2017) lalu.

Ade melanjutkan, tidak hanya lembaga pemerintah, Pusat Bendungan Ditjen SDA juga melakukan pemantauan secara ketat pekerjaan yang dilaksanakan pelaksanan proyek, “Agar seluruh penyedia dan pengguna jasa bisa berkoordinasi dengan baik agar pembangunan bendungan bisa selesai tepat waktu sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya.

Sebagai informasi, proyek waduk Cipayung dan Sukamahi meliputi 6 desa, 5 desa berada di Kecamatan Megamendung (Cipayung, Gadog, Sukamahi, Sukakarya dan Sukamaju) dan 1 Desa berada di Kecamatan Cisarua (Kopo).

Pembebasan lahan untuk pembangunan waduk ini berdampak pada 477 Keluarga dan 654 persil lahan di keenam desa yang terkena proyek.

Sementara itu, pembangunan Bendungan Cipayung yang berada di bawah naungan BBWS Ciliwung Cisadane (Cilicis), dilatar belakangi upaya pemerintah melakukan optimasi pengendalian banjir yang selalu terjadi di Jakarta apabila musim hujan.

Penulis: Hendrik JS

 

Previous articleLibur Panjang, Polrestabes Makassar Tingkatkan Pengamanan
Next articleDitengah Ancaman Rudal, DPR Bertemu Majelis Syuro Arab Saudi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here