Yogyakarta, PONTAS.ID – Jembatan penghubung antara masyarakat di Kampung Bojing, Gelaran 1, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, masih terisolasi karena satu-satunya jembatan penghubung rusak diterjang banjir, Selasa (28/11/2017) petang.
Akibatnya, warga Kampung Bojing tidak bisa keluar dusunnya. Bantuan yang diberikan diikatkan pada sebuah tali yang sudah diikatkan kedua sisi sungai. Lalu sebuah karabiner (alat pengaman) disiapkan untuk menggantung beberapa barang seperti makanan dan minuman lalu ditarik.
Sejumlah warga nekat menyeberang Sungai Oya karena harus melakukan aktivitas. Mereka menggunakan ban dalam mobil yang biasa digunakan untuk cave tubbing gua Pindul, tak lupa pengamanan berupa jaket pelampung.
Salah seorang tokoh masyarakat, Rusbani mengatakan, kondisi masyarakat di sana aman. Total ada 95 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 400 jiwa. Jembatan gantung yang roboh merupakan satu-satunya akses jalan ke kampung tersebut.
“Satu-satunya jalan keluar masuk kampung ya melewati jembatan yang rusak itu, mau lewat utara, barat hutan gak ada jalannya,” katanya saat ditemui tengah mengirimkan bantuan logistik kepada warga, Rabu (29/11/2017).
Dia dan warga sekitar berharap, pemerintah segera membangun kembali jembatan tersebut, sehingga memudahkan warga untuk beraktivitas. Jembatan tersebut dulu dibangun swadaya masyarakat setempat.
Data tadi malam terdampak cuaca buruk, yakni 52 desa di 18 kecamatan, dengan jumlah 118 titik kejadian bencana, di antaranya banjir, tanah longsor, tanah bergerak, pohon tumbang dan beberapa bencana lainnya.
“Kita sudah siapkan posko dapur umum di kantor BPBD, jadi setiap saat kita kirim makanan siap saji kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sutaryono.