Jakarta, PONTAS.ID – Sampai dengan 2017 pemasukan dari sektor pariwisata bagi Indonesia lanjutnya baru mencapai 11 miliar Dolar AS. Namun hal itu menujukkan perkembangan. Pemerintah RI optimistis setelah mengembangkan 10 destinasi wisata unggulan pariwisata di Indonesia maka kelak sektor pariwisata akan terus berkembang. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara akui sektor pariwisata memberikan andil besar dalam menampung devisa negara di masa depan.
“Sektor industri pariwisata kini telah menjadi salah satu diantara masa depan ekonomi Indonesia,” kata Mirza
Mirza Adityaswara mengatakan, bahwa ekonomi glabal saat ini sedang mengalami masa naik turun nya perekonomian global. Indonesia yang hanya mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) tentu sangat merasakan dampak tersebut, pasalnya negara-negara tujuan ekspor dari indonesia kini telah beralih ke green energy. “Parwisata di Indonesia dapat memberikan kontribusi dalam neraca pembayaran dan cadangan devisa negara. Adanya wisatawan mancanegara ke Indonesia yang otomatis dapat meningkatkan jumlah devisa Indonesia,” kata Mirza Adityaswara selaku Deputi Gubernur BI, Jakarta, Kamis, (23/11/17).
Mirza mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih sering berwisata di negeri sendiri dibanding wisata ke luar negeri, karena selain lebih hemat biaya hal tersebut juga sangat membantu perekonomian masyarakat daerah. Sektor lain yang menurutnya dapat mendukung pariwisata di Indonesia adalah perlu dikembangkannya penerbangan langsung dari satu negara wisata ke kawasan wisata Indonesia. Pada kesempatan itu ia menjelaskan satu di antara peran BI di bidang moneter seperti kestabilan nilai rupiah. “Di negara berkembang termasuk Indonesia yang mempengaruhi inflasi datang dari bahan makanan seperti beras, cabai dan lainnya. Namun untuk tiga tahun terahir inflasi Indonesia tampaknya tetap terjaga dengan baik,” tuturya.
